Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KSP Kutuk Kekerasan dan Invasi Israel di Wilayah Palestina

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Siti Ruhaini Dzuhayatin memastikan bahwa Pemerintah mengutuk keras aksi kekerasan tentara Israel terhadap Palestina
Polisi perbatasan Israel berada di kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount, sementara ketegangan meningkat selama bentrokan dengan warga Palestina di Kota Tua Yerusalem, 5 April 2023. REUTERS/Ammar Awad
Polisi perbatasan Israel berada di kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount, sementara ketegangan meningkat selama bentrokan dengan warga Palestina di Kota Tua Yerusalem, 5 April 2023. REUTERS/Ammar Awad

Bisnis.com, JAKARTA — Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Siti Ruhaini Dzuhayatin memastikan bahwa Pemerintah mengutuk keras aksi kekerasan tentara Israel terhadap warga Palestina di Masjidilaksa atau Masjid Al-Aqsa.

“Sebagai unit pengawal program prioritas dan strategis Presiden Kantor staf Presiden tentu sejalan dengan Kemenlu yang menegaskan sikap Indonesia mengutuk kekerasan di masjid al Aqsa yang terjadi di Bulan Suci Ramadan,” ujarnya melalui rilisnya, Jumat (7/4/2023).

Menurutnya, insiden yang dilakukan oleh Israel dipastikan akan melukai perasaan Umat Islam sedunia yang tengah melaksanakan ibadah puasa yang seharusnya menjadi refleksi dan inspirasi bagi perdamaian dunia. 

Siti menegaskan bahwa KSP juga mendukung langkah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mendesak PBB dan dunia internasional untuk segera mengambil langkah nyata guna menghentikan segala bentuk  kekerasan Israel terhadap warga Palestina. 

Menurutnya, desakan Indonesia tidak terbatas pada masalah kekerasan yang terus berulang dilakukan Israel di wilayah Palestina yang dianeksasi, tetapi lebih  substantif lagi, dimana Indonesia mendesak PBB agar Israel mematuhi Resolusi dua negara yang berkali-kali disahkan oleh PBB.

“Indonesia termasuk negara pertama bersama dengan negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang mengakui Kemerdekaan Palestina yang diproklamirkan pada 15 September 1988 dan sampai 2019 telah diakui oleh 149 negara anggota PBB,” katanya. 

Lebih lanjut, dia memerinci bahwa pada tahun 2012 Palestina diakui sebagai Negara Peninjau dan bendera Palestina dikibarkan di PBB pada 30 September 2015, ditambahkan Ruhaini yang pernah menjadi Ketua Komisi Hak Asasi Manusia, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) periode 2012-2014. 

Menurutnya, Indonesia selalu memberikan dukungan pada setiap resolusi PBB terkait kepentingan Palestina, baik secara bilateral, regional maupun multilateral. Dukungan tersebut nampak dari keberadaan Kedutaan Besar Palestina di Jakarta. 

Bahkan, dia melanjutkan Indonesia juga telah membuka Konsulat RI di Ramalah pada 2015 dengan penunjukan  Konsul Kehormatan dari Warga Negara Palestina, tambahnya berdasarkan kunjungan Ruhaini di Ramalah pada 2016.  

“Jadi, Indonesia tidak pernah surut mendukung Kemerdekaan Palestina 1988 dan mengutuk keras invasi Israel di wilayah Palestina Merdeka. Indonesia terus mendukung bantuan-bantuan kemanusiaan dan peningkatan kapasitas staf, beasiswa dan pelaku usaha Palestina melalui berbagai kementerian dan lembaga,” pungkas Siti.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper