Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Thailand Bakal Izinkan Turis Asing Tukar Mata Uang Kripto ke Baht

Thailand akan uji coba konversi kripto ke baht untuk turis selama 18 bulan guna mendukung pariwisata. Batas konversi 550.000 baht untuk cegah pencucian uang.
Warga mencari informasi tentang Bitcoin di Jakarta, Rabu (25/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mencari informasi tentang Bitcoin di Jakarta, Rabu (25/6/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Thailand akan meluncurkan program percontohan selama 18 bulan yang memungkinkan wisatawan asing mengonversi mata uang kripto menjadi baht untuk melakukan pembayaran di dalam negeri.

Dilansir dari reuters, langkah ini sebagai bagian dari upaya untuk meremajakan sektor pariwisata yang krusial di negara tersebut.

Konversi akan dibatasi hingga 550.000 baht ($16.949,15) untuk menguji sistem dan mencegah pencucian uang, ujar Sekretaris Tetap Kementerian Keuangan Lavaron Sangsni.

Dia menambahkan batas tersebut dapat dikaji ulang setelah masa percontohan berakhir.

Inisiatif ini muncul di tengah penurunan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara di negara dengan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini.

Wisatawan akan dapat melakukan konversi melalui platform pertukaran kripto yang berbasis di Thailand, dan uang tersebut kemudian akan ditransfer ke aplikasi dompet daring sehingga pembayaran dapat dilakukan ke bisnis lokal, ujar Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira kepada para wartawan.

"Proyek ini akan mendukung pariwisata," ujar Pichai, seraya menambahkan bahwa proyek ini juga dapat membantu meningkatkan pengeluaran wisatawan pada tahap awal.

Badan perencanaan negara Thailand pada hari Senin menurunkan proyeksi jumlah kedatangan wisatawan mancanegara untuk keseluruhan tahun 2025 sebesar 10% menjadi 33 juta.

Proyeksi jumlah wisatawan mancanegara ini jauh lebih rendah dibandingkan puncaknya sebelum pandemi pada tahun 2019, ketika Thailand mencatat rekor 39,9 juta kedatangan, menghasilkan pendapatan sebesar 1,91 triliun baht atau sekitar US$58,86 miliar.
 

 
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro