Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Pakistan: 670 Orang Meninggal Dunia, 1.000 Orang Terluka

Banjir di Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, menewaskan 670 orang dan melukai 1.000 lainnya. Operasi penyelamatan terus dilakukan meski cuaca buruk.
Ilustrasi banjir bandang/pusatkrisiskemkes
Ilustrasi banjir bandang/pusatkrisiskemkes

Bisnis.com, JAKARTA - Banjir besar yang melanda provinsi Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan barat laut telah mengakibatkan lonjakan jumlah korban tewas yang secara keseluruhan mencapai 670 orang, sementara operasi penyelamatan masih terus berlanjut.

Dilansir dari Antara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NDMA), Letjen Inam Haider, dalam konferensi pers di Islamabad pada Senin, mengatakan bahwa sekitar 1.000 orang terluka dalam kecelakaan yang berkaitan dengan hujan dan banjir di seluruh negeri sejak 26 Juni.

Inam mengatakan pihak berwenang terus berupaya membersihkan jalan dan memulihkan listrik di distrik-distrik yang dilanda banjir dengan mengerahkan tentara dibantu relawan sekitar.

Sementara itu, hujan deras sejak Jumat (15/8) terus mengguyur Peshawar, ibu kota provinsi, dan distrik Swabi serta Noshehra yang bersebelahan, sementara musim hujan baru mengintai di distrik Buner, Swat, Shangla, dan Mansehra yang dilanda banjir. Di distrik Harnai, provinsi Balochistan, hujan deras merenggut nyawa dua anak perempuan.

Faraz Mughal, juru bicara pemerintah Khyber Pakhtunkhwa, mengatakan kepada wartawan bahwa setidaknya 200 orang dinyatakan hilang, dan dikhawatirkan korban meninggal akan bertambah.

Sebagian besar dari mereka yang hilang berasal dari distrik Buner yang paling parah terdampak, dengan 220 kematian telah dikonfirmasi sejak Jumat.

"Situasi di sini sangat menakutkan. Tidak ada yang tersisa kecuali tumpukan puing dan batu-batu raksasa yang terbuang oleh banjir," ujar Fazal Maabood, seorang pejabat Yayasan Al-Khidmat, salah satu lembaga bantuan dan penyelamatan terbesar di negara itu, kepada Anadolu dari distrik Buner.

Dia mengatakan bahwa tim penyelamat dan relawan sedang berupaya menemukan orang-orang yang hilang, yang diyakini terjebak di bawah reruntuhan, karena hujan dan medan pegunungan menghambat upaya penyelamatan. 

Bersama dengan NDMA dan Yayasan Al-Khidmat, beberapa lembaga bantuan telah mengirimkan bantuan ke daerah-daerah terdampak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro