Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tentara Bayaran Rusia Wagner Klaim Duduki Kota Bakhmut Ukraina

Rusia mengklaim merebut Bakhmut akan menjadi langkah untuk merebut seluruh kawasan industri Donbas Timur.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg./nato.int
Sekjen NATO Jens Stoltenberg./nato.int

Rusia Caplok 20 Persen Wilayah Ukraina

Rusia kini mengklaim telah mencaplok hampir 20 persen wilayah Ukraina, dan menekankan bahwa merebut Bakhmut akan menjadi langkah untuk merebut seluruh kawasan industri Donbas Timur, yang terdiri dari Provinsi Donetsk dan Luhansk.

Analis Barat mengatakan Bakhmut memiliki sedikit nilai strategis, meskipun merebut wilayah itu akan semakin mendorong Presiden Vladimir Putin dan militernya dalam operasi militer khusus di Ukraina.

Pihak Kyiv mengatakan kerugian di pihak Rusia dapat menentukan jalannya perang, sementara Ukraina yang menerima lebih banyak bantuan militer Barat, termasuk tank tempur berat.

Peperangan selama berbulan-bulan di Timur Kota Bakhmut termasuk yang paling mematikan dan paling merusak sejak Rusia menginvasi pada Februari tahun lalu, dan menambahkan Bakhmut ke dalam daftar kota yang hancur seperti Mariupol, Sievierodonetsk, dan Lysychansk.

Sebuah drone militer Ukraina menunjukkan skala kehancuran di Bakhmut, terlihat blok apartemen yang terbakar dan asap mengepul dari daerah pemukiman.

Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk mengatakan kurang dari 4.000 warga sipil, termasuk 38 anak  dari populasi sebelum perang yang berjumlah sekitar 70.000 masih tinggal di kota, dan sekarang sebagian besar hancur setelah berbulan-bulan dibombardir.

Seorang penjaga perbatasan Ukraina dalam sebuah video yang dirilis oleh Layanan Perbatasan Negara mengatakan bahwa situasi di kota sangat sulit.

"Situasi di kota sulit. Musuh secara aktif menyerbu posisi kami. Namun, mereka tidak berhasil dan menderita kerugian besar. Kota ini berdiri, karena Bakhmut dulu, sekarang, dan akan menjadi Ukraina," katanya.

Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan strategi Rusia di timur Ukraina adalah merebut sisa wilayah Donetsk dan Luhansk yang tidak dikuasainya.

"Mengenai taktik, mereka memahami bahwa mereka tidak dapat membuat kemajuan cepat, jadi mereka memiliki satu taktik mereka maju di mana mereka bisa, jika mereka melihat ada kesuksesan di suatu tempat, mereka membuang semua cadangan ke dalamnya," lanjutnya kepada TV Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper