Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Mau Pasok Senjata ke Ukraina Lewat NATO untuk Hadapi Rusia

Amerika Serikat akan menyalurkan senjata ke Ukraina melalui Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) untuk menghadapi Rusia.
Presiden AS Donald Trump berpidato setelah pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sebagai Presiden ke-47 AS di US Capitol, Washington, Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025). / Pool via Reuters-Julia Demaree Nikhinson
Presiden AS Donald Trump berpidato setelah pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sebagai Presiden ke-47 AS di US Capitol, Washington, Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025). / Pool via Reuters-Julia Demaree Nikhinson

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan negaranya akan menyalurkan senjata ke Ukraina melalui Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO). Trump juga berencana menyampaikan pernyataan besar terkait Rusia pada Senin pekan depan.

Pernyataan ini disampaikan Trump dalam wawancara dengan NBC News pada Kamis (10/7/2025) waktu setempat di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Rusia.

Pasalnya, kemajuan upaya mengakhiri perang yang dipicu invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022 sampai saat ini masih terlihat jauh.

“Saya pikir saya akan menyampaikan pernyataan besar tentang Rusia pada Senin,” ujar Trump tanpa merinci lebih lanjut dikutip dari Reuters, Jumat (11/7/2025).

Trump juga mengungkapkan bahwa AS telah mencapai kesepakatan baru dengan NATO dan Ukraina mengenai mekanisme pengiriman senjata.

“Kami mengirim senjata ke NATO, dan NATO yang membayar 100%. Jadi, senjata yang kami kirim akan disalurkan ke NATO, lalu NATO yang akan menyerahkannya ke Ukraina,” jelas Trump.

Untuk pertama kalinya sejak kembali menjabat sebagai presiden, Trump akan mengirim senjata ke Kyiv menggunakan kewenangan presiden melalui skema Presidential Drawdown Authority.

Kebijakan ini memungkinkan presiden menarik persenjataan dari stok militer AS untuk digunakan dalam keadaan darurat. Dua sumber yang mengetahui keputusan tersebut menyebut nilai bantuan bisa mencapai US$300 juta.

Namun, keputusan soal jenis senjata yang dikirim masih menunggu rapat lanjutan pada Kamis waktu setempat. Paket bantuan itu kemungkinan akan mencakup rudal pertahanan udara Patriot serta roket jarak menengah ofensif.

Selama ini, pemerintahan Trump hanya mengirim senjata yang telah disetujui oleh pendahulunya, Presiden Joe Biden, yang dikenal sebagai pendukung kuat Ukraina. Adapun, Pentagon dan Gedung Putih belum memberikan komentar resmi atas laporan tersebut.

Trump sebelumnya berjanji akan mengakhiri perang dengan cepat. Namun hingga kini, belum ada kemajuan berarti. Presiden dari Partai Republik itu kerap mengkritik besarnya pengeluaran AS untuk pertahanan Ukraina, dan bahkan sempat berselisih secara terbuka dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. 

Meski demikian, Trump juga beberapa kali menyuarakan dukungan terhadap Kyiv dan menunjukkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan Rusia.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper