Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah Jepang, Hirokazu Matsuno mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk menganalisis objek udara tidak dikenal yang terlihat di negaranya dalam beberapa tahun terakhir.
Jepang menganalisis ulang objek udara setelah mendapatkan informasi dari AS bahwa telah menembak jatuh balon pengintai China.
"Kami sedang berkomunikasi dengan Amerika Serikat tetapi kami menolak mengomentari pertukaran diplomatik," katanya dilansir CNA, Kamis (9/2/2023).
Pihaknya sedang menganalisis ulang objek yang diamati di atas Jepang pada Juni 2020 dan September 2021.
"Karena itu, kami menganalisis objek yang diamati di atas Jepang pada Juni 2020 dan September 2021, termasuk kaitannya dengan kasus di Amerika Serikat," lanjutnya.
Pada Juni 2020 terlihat benda mirip balon misterius di atas wilayah Jepang bagian Utara, yang diunggah penduduk setempat di media sosial.
Baca Juga
Kemudian, pihak berwenang setempat mengungkap bahwa objek yang terekam dalam gambar dan saat diperbesar menunjukkan balon yang dipasang pada tongkat bersilang dengan baling-baling.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan pada saat itu bahwa balon tersebut tampak seperti alat pemantau cuaca, tetapi bukan milik negaranya.
Kehebohan baru-baru ini atas dugaan balon pengintai China yang ditembak jatuh setelah melewati AS telah mendorong Jepang untuk melakukan evaluasi ulang.
Matsuno juga mengungkap bahwa Pemerintah Jepang telah melihat balon serupa yang tidak diketahui asalnya, termasuk pada Januari 2022 di atas laut di Barat Kyushu, di Barat Daya Jepang.
"Kami terus melakukan upaya maksimal untuk mengumpulkan dan menganalisis (informasi) bekerja sama dengan sekutu kami," tambahnya.
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan bahwa pihaknya melakukan pengawasan 24 jam, 365 hari atas wilayah udara di atas Jepang.
Meski begitu, pihaknya menolak untuk mengonfirmasi bahwa balon yang dianalisis ulang itu seperti yang ditembak jatuh oleh pasukan AS.
"Namun, ketika kami mengonfirmasi kasus invasi wilayah udara, kami membuat pengumuman dengan tepat. Kami tidak pernah mengonfirmasi atau membuat pengumuman tentang pelanggaran wilayah udara oleh balon," kata kementerian itu.