Bisnis.com, SOLO - Militer AS harus mengeluarkan aset senilai triliunan rupiah "hanya" untuk menembak jatuh balon mata-mata China.
Washington merasa diremehkan setelah China berani menerbangkan balon mata-mata ke wilayah mereka.
Karena membahayakan keamanan negara dan membuat heboh, Presiden Joe Biden langsung memerintahkan Angkatan Udara AS untuk menembak jatuh balon mata-mata tersebut.
Menariknya, AS mengeluarkan aset senilai triliunan rupiah untuk "pertunjukan" udara ini.
Dilansir dari The Week, balon milik China itu ditembak oleh rudal AIM-9X Sidewinder seharga USD400.000 (lebih dari Rp6 miliar) dari jet tempur siluman F-22 Raptor seharga USD216 juta (lebih dari Rp3,2 triliun).
Itu baru harga satu jet tempurnya saja. Sebab menurut laporan media AS, Washington mengerahkan empat jet tempur untuk menghancurkan balon mata-mata tersebut.
Baca Juga
Empat jet tempur itu adalah dua pesawat F-22 dan dua pesawat F-15. Sementara yang menjalankan eksekusi adalah salah satu dari dua jet tempur F-22 Raptor menggunakan misil AIM-9x Sidewinder A2A.
Setelah insiden penembakan yang menelan biaya besar, pemerintah China ngamuk karena balonnya dirusak AS.
Mereka bahkan mulai kembali menyalakan api perseteruan dengan negara adidaya tersebut.
Beijing sendiri mengakui jika balon tersebut adalah milik mereka. Akan tetapi, itu hanyalah balon sipil peneliti iklim yang gagal fungsi alias bukan balon mata-mata seperti yang dituduhkan AS.
Namun yang dunia perlu tahu, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, setidaknya ada lima laporan kemunculan balon mata-mata misterius yang belakangan diketahui mirip dengan yang diklaim milik China.
Kemunculan pertama terjadi pada Juni 2020. Obyek misteris itu sempat disebut sebagai Unidentified Flying Objects (UFO) atau balon Korea Utara yang menyebarkan propaganda.
Kemudian pada Januari 2022, India juga melaporkan adanya benda asing yang terbang di atas Port Blair yang dekat dengan Pangkalan Angkatan Laut India di Kepulauan Andaman dan Nicobar di Samudera Hindia.
Amerika Selatan juga tak ketinggalan merasakan "kiriman" balon mata-mata China. Benda misterius itu sempat dilaporkan terlihat di Kosta Rika dan Kolombia pada awal Februari, sebelum penembakan di Carolina, AS.