Bisnis.com, SOLO - Balon mata-mata China ternyata sudah banyak dikirim untuk mengudara dalam tiga tahun terakhir. Amerika Serikat (AS), India, dan Jepang menjadi wilayah yang disatroni.
Balon mata-mata China yang ditembak jatuh oleh Amerika Serikat menjadi pembicaraan hangat pekan ini.
AS memutuskan menembak jatuh balon mata-mata yang diduga milik China yang terbang di lepas pantai timur Carolina pada Minggu (5/2/2023).
Pentagon mengklaim bahwa balon itu memata-matai situs militer sensitif di wilayah Amerika Utara.
Kementerian Luar Negeri China mengonfirmasi bahwa balon itu milik China. Tetapi mereka mengatakan bahwa balon itu adalah pesawat sipil yang melakukan penelitian iklim dan secara tidak sengaja meledak.
Rupanya, kemunculan balon mata-mata milik China bukan kali pertama ini ditemukan.
Baca Juga
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, setidaknya ada lima laporan kemunculan balon mata-mata misterius yang belakangan diketahui mirip dengan yang diklaim milik China.
Kemunculan pertama terjadi pada Juni 2020. Obyek misteris itu sempat disebut sebagai Unidentified Flying Objects (UFO) atau balon Korea Utara yang menyebarkan propaganda.
Kemudian pada Januari 2022, India juga melaporkan adanya benda asing yang terbang di atas Port Blair yang dekat dengan Pangkalan Angkatan Laut India di Kepulauan Andaman dan Nicobar di Samudera Hindia.
Desas-desus soal China yang menjadi dalang munculnya balon tersebut sempat muncul. Namun, hal itu hanya menjadi spekulasi karena tak ada fakta yang menguatkan.
Amerika Selatan juga tak ketinggalan merasakan "kiriman" balon mata-mata China. Benda misterius itu sempat dilaporkan terlihat di Kosta Rika dan Kolombia pada awal Februari, sebelum penembakan di Carolina, AS.