Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jerman dikabarkan tengah mencemaskan aksi spionase atau mata-mata politik yang dilakukan oleh China.
Kepala Badan Intelijen Jerman Thomas Haldenwang menilai bahwa China akan memperluas kegiatan mata-matanya terhadap Berlin.
"China sedang mengembangkan kegiatan mata-mata dan pengaruh yang luas. Kita harus bersiap untuk menghadapi peningkatan pada tahun-tahun mendatang," jelasnya kepada surat kabar Welt am Sonntag dikutip dari Reuters, Sabtu (11/2/2023).
Dia lantas memperingatkan bahwa ketergantungan ekonomi pada China dapat dieksploitasi untuk pengaruh politik.
Menurut Haldenwang, kekuatan ekonomi China bahkan telah menjadi salah satu strategi andalan dari negara yang dipimpin oleh Presiden Xi Jiping itu untuk kepentingan politik.
"Pimpinan politik sudah menggunakan kekuatan ekonominya yang juga dihasilkan dari hubungan intensif dengan ekonomi Jerman dan Eropa untuk mengimplementasikan tujuan politik," tuturnya.
Baca Juga
Pemerintah setempat menilai kembali apakah hubungan ekonominya dengan negara-negara otoriter dapat menguntungkan Jerman usai perang Rusia dan Ukraina, dan mengungkap ketergantungan energi mereka pada Rusia.
Kementerian Ekonomi Jerman bahkan telah merekomendasikan pemberlakuan persyaratan yang lebih ketat bagi seluruh perusahaan yang akan menjalani kerja sama dengan China, misalnya dengan menjalani tes secara berkala.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner telah mengungkap kekhawatirannya pada ketergantungan ekonomi Jerman pada China. Menurutnya, Jerman saat ini menjadi terlalu bergantung pada China.
Ketergantung ini lantas membuat Lindner merekomendasikan agar Jerman mulai melakukan pendekatan kepada negara-negara demokratis yang ada di seluruh dunia.
Dia meminta agar pemerintah setempat belajar dari krisis energi yang dialami Jerman usai Rusai menghentikan pasokan gasnya ke Jerman.
"Jerman perlu segera memikirkan kembali dan fokus pada lebih banyak perdagangan bebas dengan mitra nilai," ujar Lindner dikutip dari Reuters, Sabtu (11/2/2023).