Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersama para pemimpin Eropa akan bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Washington DC, AS pada Senin (18/5/2025).
Pertemuan antara Trump, Zelensky, dan Uni Eropa untuk membicarakan peta jalan perdamaian perang Rusia vs Ukraina di tengah kekhawatiran bahwa Trump bisa menekan Kyiv agar menerima kesepakatan yang lebih menguntungkan Moskow.
Dikutip melalui Reuters, sejumlah pemimpin dari Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Finlandia, Uni Eropa, dan NATO hadir guna memberikan dukungan diplomatik kepada Zelensky di momen krusial perang yang sudah berlangsung 42 bulan, menewaskan puluhan ribu orang, dan memaksa jutaan warga mengungsi.
Menurut jadwal resmi Gedung Putih, Trump akan lebih dulu menerima Zelenskiy di Oval Office pukul 13.15 waktu setempat (17.15 GMT), kemudian menggelar pertemuan bersama para pemimpin Eropa di East Room pukul 15.00 (19.00 GMT).
Langkah diplomatik ini berlangsung setelah Trump menerima Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat lalu. Saat itu, Trump menyatakan bahwa sudah waktunya mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang.
“Presiden Zelensky bisa mengakhiri perang dengan Rusia hampir seketika, jika dia mau, atau dia bisa terus berperang,” tulis Trump di platform Truth Social.
Baca Juga
Namun, Zelensky menolak garis besar usulan Putin, termasuk syarat agar Ukraina menyerahkan sisa wilayah Donetsk yang kini masih dikuasai seperempatnya oleh Kyiv.
“Kami butuh negosiasi nyata, artinya dimulai dari garis depan saat ini,” tegas Zelenskiy di Brussel pada Minggu.
Dia menambahkan, konstitusi Ukraina melarang pemerintah menyerahkan wilayah negara.
Lebih mengkhawatirkan bagi Kyiv adalah perubahan sikap Trump. Jika sebelumnya dia sempat mendukung proposal Ukraina untuk gencatan senjata segera disertai pembicaraan lebih dalam, kini Trump tampak lebih condong ke pendekatan Rusia menyepakati perjanjian komprehensif sambil pertempuran tetap berjalan.
Kendati demikian, Zelensky menyampaikan apresiasinya atas undangan Trump.
“Saya bersyukur kepada Presiden Amerika Serikat atas undangan ini. Kita semua sama-sama ingin perang ini berakhir cepat dan terjamin. Rusia harus mengakhiri perang yang mereka mulai. Saya berharap kekuatan bersama Amerika dan sahabat-sahabat Eropa kita bisa memaksa Rusia menuju perdamaian sejati,” ujarnya melalui aplikasi Telegram setibanya di Washington pada Minggu malam.