Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan militer Amerika Serikat (AS) sedang melakukan operasi untuk menyelidiki dan memulihkan puing-puing balon yang diduga mata-mata China usai ditembak jatuh di wilayah udara AS.
"Angkatan Udara AS dan Angkatan Laut saat ini bekerja untuk memulihkan balon dan muatan," kata Komandan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara dan Komando Utara AS Jenderal Glen VanHerck, seperti dilansir dari TASS, Senin (6/2/2023).
Selain itu, penjaga pantai AS juga berupaya memastikan keselamatan publik selama operasi tersebut dilakukan.
Sebelumnya, media melaporkan bahwa penemuan reruntuhan dari balon mata-mata China itu mungkin memakan waktu beberapa hari. Semua komponen dari puing balon yang ditemukan tersebut akan diserahkan kepada intelijen AS.
VanHerck menyatakan bahwa pesawat tempur AS di bawah otoritas Komando Utara AS (USNORTHCOM) berhasil menjatuhkan sebuah balon mata-mata itu pada 4 Februari 2023.
Menurutnya, upaya tersebut dilakukan di dalam wilayah udara yang berdaulat dan di atas perairan teritorial AS. Upaya itu dimaksudkan untuk melindungi warga sipil sekaligus memaksimalkan kemampuan untuk memulihkan muatan.
Baca Juga
Pada Sabtu (4/2/2023), di atas Samudra Atlantik di lepas pantai Carolina, militer AS menjatuhkan balon mata-mata China yang telah terbang ke wilayah udara AS sebelumnya.