Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singgung Balon Mata-Mata China, Joe Biden Bersumpah Lindungi Kedaulatan AS

Presiden AS Joe Biden menegaskan akan bertindak untuk melindungi negara jika China mengancam kedaulatan.
Presiden AS Joe Biden berbicara dalam pidato kenegaraan di Gedung Kongres AS pada Selasa (7/2/2023)./Bloomberg-Nathan Howard
Presiden AS Joe Biden berbicara dalam pidato kenegaraan di Gedung Kongres AS pada Selasa (7/2/2023)./Bloomberg-Nathan Howard

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan AS akan bekerja sama dengan China sebisa mungkin demi kemajuan bersama. Namun ia juga menegaskan bahwa AS akan melakukan segala upaya untuk melindungi kedaulatan negara.

Komentar tersebut dilontarkan sebagai respons tidak langsung mengenai langkah militer AS yang menembak jatuh balon udara mata-mata milik China yang melintasi wilayah AS akhir pekan lalu.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (8/2/2023), dalam pidato kenegaraannya Biden mengatakan bahwa AS berada dalam posisi terkuat dalam beberapa dekade untuk bersaing dengan China atau siapa pun di dunia.

"Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan China untuk memajukan kepentingan Amerika dan memberi manfaat bagi dunia. Tapi jangan salah. Seperti yang telah kami tegaskan minggu lalu, jika China mengancam kedaulatan kami, kami akan bertindak untuk melindungi negara kami,” ungkap Biden.

Biden tidak secara langsung menyebutkan balon udara yang ditembak jatuh tersebut adalah bagian dari program mata-mata China yang lebih luas dan semakin agresif. Perselisihan ini memicu perseteruan diplomatik dan memaksa Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk menunda rencana kunjungannya ke Beijing.

Pada saat yang sama, Biden tidak menghubungi Presiden China Xi Jinping atau berusaha meredakan ketegangan yang telah dipicu oleh sejumlah tindakan, termasuk kontrol ekspor AS yang baru terhadap teknologi microchip. AS berpendapat bahwa China mengambil sikap yang lebih agresif, termasuk terhadap pulau Taiwan.

Beijing membantah bahwa balon udara tersebut merupakan alat spionase dan mengecam keras tindakan AS yang menembak jatuh balon tersebut. Mereka bersikeras bahwa balon udara tersebut sedang melakukan penelitian cuaca.

Biden telah bertemu dengan Xi Jinpin di KTT G20 di Bali November 2022. Keduanya berjanji untuk mencoba memperbaiki hubungan. Namun Pentagon mengatakan bahwa China menolak panggilan telepon antara pejabat tinggi pertahanan kedua negara setelah balon ditembak jatuh.

Pidato kenegaraan tersebut sesuai dengan pendekatan Biden yang lebih luas. Dia mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa insiden balon tersebut tidak melemahkan hubungan AS-China dan menepis anggapan bahwa China memata-matai.

Meskipun Biden tidak secara langsung menyinggung China dalam pidatonya, ia mengatakan bahwa AS telah kehilangan keunggulan dalam memproduksi semikonduktor karena produsen mobil AS tidak dapat memperoleh chip yang diproduksi di luar negeri selama pandemi.

"Kita tidak boleh membiarkan hal itu terjadi lagi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper