Bisnis.com, Jakarta – Pada perang Rusia vs Ukraina di hari ke- 329, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat lebih dari 1.000 warga Ukraina kehilangan tempat tinggal mereka setelah adanya serangan akhir pekan Rusia terhadap gedung apartemen di Dnipro.
Dilansir dari Newsweek pada Rabu (18/1/2023) Seorang juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Ukraina mengatakan bahwa para pekerja kemanusiaan kini tengah membantu warga Ukraina yang terkena dampak serangan terakhir.
Serangan rudal yang terjadi pada 14 Januari lalu telah menghantam bangunan perumahan di Dnipro. Para pejabat Ukraina mengidentifikasi insiden ini sebagai serangan paling mematikan bagi warga sipil sejak awal perang Rusia dengan Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut sedikitnya terdapat 45 orang yang dilaporkan tewas dalam serangan itu, dari total itu termasuk enam orang anak. Sementara lebih dari 70 orang lainnya terluka.
Di samping itu, melalui aplikasi Diya, tercatat sebanyak 318.883 laporan rumah warga Ukraina yang hancur. Jumlahnya terus meningkat seiring dengan perang yang terus berlanjut.
Ketua Panitia Penyelenggaraan Kekuasaan Negara, Pemerintahan Daerah, Pembangunan Daerah dan Tata Kota Olena Shuliak mengatakan bahwa warga Ukraina nantinya akan mendapatkan kompensasi dari kerusakan rumah mereka.
Baca Juga
Shuliak mengatakan bahwa kompensasi dapat diperoleh dalam kasus-kasus tertentu untuk perumahan yang hancur setelah perang. Beberapa bangunan tempat tinggal dan apartemen yang rusak atau hancur setelah pencabutan darurat militer akan mendapat ganti rugi dari negara.
"Kita berbicara tentang benda-benda yang dihancurkan setelah perang, tetapi sebagai akibat dari keadaan yang terkait dengan peperangan, misalnya penambangan atau pembersihan ranjau. Dalam hal ini, permohonan ganti rugi dapat diajukan dalam waktu tiga tahun sejak tanggal penghentian atau pembatalan darurat militer," ujar Shuliak, dikutip dari Glavcom pada Rabu (18/1/2023)
Adapun fasilitas yang hancur selama perang, permohonan kompensasi dapat diajukan selama masa darurat militer atau dalam waktu satu tahun setelah pembatalan atau pengakhirannya. Pemilik rumah yang hancur nantinya akan dapat memilih bagaimana mereka akan menggunakan kompensasi dari negara, baik dengan pembelian rumah yang sudah jadi, atau dengan melakukan renovasi atau perbaikan rumah baru di wilayahnya.
“Pilihan pembiayaan pembangunan perumahan baru hanya akan berlaku untuk rumah pribadi. Lagi pula, tidak mungkin membangun apartemen terpisah. Bagaimanapun, itu akan berlokasi di gedung bertingkat. Oleh karena itu, pemilik rumah yang hancur akan dapat memilih sertifikat untuk pembelian atau investasi dalam pembangunan apartemen di gedung tersebut, atau dana pada akun yang dapat digunakan untuk pekerjaan restorasi dan pembelian bahan bangunan untuk pemulihan rumahnya," jelas Shuliak.
Lebih lanjut Shuliak mengatakan bahwa warga Ukraina akan memiliki hak untuk secara mandiri memilih lokasi geografis dengan menggunakan sertifikat tempat tinggal. Indikator utama di sini hanyalah jumlah dana, yang sebanding dengan nilai properti yang dihancurkan.
“Artinya, jika harga apartemen yang hancur di Oblast Chernihiv sama dengan harga rumah baru di Oblast Ternopil, seseorang dapat memilih wilayah ini. Tetapi kami melihat bahwa mayoritas penduduk lebih memilih untuk tinggal di kampung halaman mereka, sehingga logis bahwa kami akan fokus pada rekonstruksi kota-kota ini," kata Shulyak.
Shuliak menekankan bahwa negara akan mengalokasikan dananya sendiri atau dana pinjaman kepada masyarakat, tanpa menunggu reparasi dari Rusia.
"Kami tidak akan menunggu reparasi dari Rusia untuk membayar kompensasi. Ukraina akan menggunakan dana sendiri dan dana pinjaman. Pada sat ini, dana yang mengakumulasi dana untuk pembayaran kompensasi telah disita UAH 13 miliar dari Sberbank Rusia," kata Shuliak.
Rangkaian peristiwa perang Rusia vs Ukraina hari ke-329:
– AS akan pastikan pengiriman bantuan untuk Ukraina
"Presiden AS Joe Biden bermaksud untuk memenuhi janji yang dia buat kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengenai pengiriman semua bantuan yang diperlukan untuk pertahanan diri, termasuk sistem pertahanan udara baru untuk menghancurkan rudal Rusia, kata juru bicara Gedung Putih, Karin Jean Pierre.
– Puluhan militer Australia akan berlatih dengan pasukan Ukraina di Inggris
Sekitar 70 tentara Australia akan berangkat ke Inggris Raya dalam beberapa hari mendatang untuk melatih prajurit Ukraina. Upacara keberangkatan dan bergabung dengan misi Inggris akan berlangsung di Darwin. Secara umum, program tersebut menyediakan pelatihan bagi sekitar 20.000 tentara Ukraina.
Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan bahwa instruktur militer Australia akan memainkan peran penting dalam membantu Ukraina melawan Rusia.
– Relawan asal Kanada tewas di Ukraina
Relawan Kanada Hryhoriy Tsekhmistrenko, yang bertempur dengan penjajah Rusia sejak awal invasi, tewas di Ukraina. Tercatat bahwa Tsekhmistrenko berasal dari Ukraina namu dia berkewarganegaraan Kanada. Dia tinggal di kota Port Alice di provinsi British Columbia.
Menurut rekan seperjuangannya, Tsekhmistrenko meninggal pada malam tanggal 14 Januari di dekat Bakhmut. Dia datang ke Ukraina dari Kanada pada Januari tahun lalu, ketika informasi tentang persiapan Rusia untuk invasi skala penuh masih menyebar.
– Operasi penyelamatan di Dnipro diberhentikan
"Sebuah operasi pencarian dan penyelamatan di puing-puing serangan rudal Rusia hari Sabtu di sebuah gedung apartemen di kota Dnipro, Ukraina telah selesai," kata pihak berwenang.
"Tercatat korban tewas saat ini mencapai 45 orang, termasuk seorang anak. Sedikitnya 19 orang masih hilang dan 79 orang lainnya luka-luka, menurut pejabat setempat. Sebuah peringatan darurat telah muncul di Moskow untuk memperingati para korban serangan rudal Rusia," kata kepala administrasi militer wilayah Dnipropetrovsk.
– Seorang penasihat Zelensky mengundurkan diri
Penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovych telah mengajukan pengunduran dirinya setelah protes publik atas komentar yang dia buat yang menyatakan rudal Rusia yang menghantam gedung di Dnipro telah ditembak jatuh oleh Ukraina. Angkatan udara Ukraina mengatakan kompleks apartemen itu dihantam rudal Rusia Kh-22, yang Kyiv tidak memiliki peralatan untuk ditembak jatuh.
– Rusia sebut akan buat perubahan besar pada militernya
Rusia telah mengumumkan akan membuat perubahan besar pada angkatan bersenjatanya dari 2023-26. Rusia berjanji untuk mengguncang struktur militernya setelah berbulan-bulan mengalami kemunduran di medan perang di Ukraina.
Selain perubahan administratif, kementerian pertahanan mengatakan akan memperkuat kemampuan tempur angkatan laut, kedirgantaraan, dan pasukan rudal strategisnya.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan perubahan itu diperlukan oleh perang proksi yang dilakukan di Ukraina oleh pihak barat.
– Ada 9.000 warga Ukraina tewas selama perang
Lebih dari 9.000 warga sipil, termasuk 453 anak-anak, telah tewas di Ukraina sejak invasi Rusia Februari lalu menurut Ukraina.
Andriy Yermak, kepala staf kepresidenan Ukraina, mengatakan bahwa pihaknya tidak akan memaafkan satu pun tindakan penyiksaan atau nyawa yang diambil. Baginya, setiap penjahat akan dimintai pertanggungjawaban.