Bisnis.com, SOLO - Sebagai bentuk protes terhadap aturan Covid-19, masyarakat Amsterdam mengubah museum dan panggung pertunjukan menjadi salon kecantikan.
Puluhan museum, gedung konser dan teater menerima jasa potong rambut, mengecat rambut, hingga mempercantik kuku.
Salon kecantikan dadakan yang dilakukan di tempat seni tersebut dibuka untuk mencuri perhatian.
Pasalnya, pemerintah Belanda melarang dibukanya tempat-tempat seni untuk menghindari penyebaran Covid-19. Namun gerai pakaian, gym dan salon diperbolehkan buka.
Bahkan Museum Van Gogh yang terkenal pun akhirnya dirombak menjadi salon tata rambut dan kecantikan.
Melansir dari BBC, Direktur museum Emilie Gordenker berharap protes yang dilakukan secara bersamaan di seluruh Belanda ini bisa menyoroti apa yang dia yakini sebagai inkonsistensi dalam kebijakan pemerintah.
Baca Juga
Di bawah aturan Belanda, museum, teater, bar, dan kafe tidak boleh dibuka, tetapi penata rambut, ahli kecantikan, dan pusat kebugaran bisa.
Itulah mengapa ahli kecantikan menawarkan seni kuku bunga sakura dan malam berbintang yang terinspirasi oleh sang master.
"Kunjungan museum adalah kunjungan yang aman, dan sama pentingnya dengan pergi ke salon kuku, mungkin lebih dari itu. Kami hanya meminta mereka untuk konsisten... buat aturan dengan cara yang dipahami semua orang. Pada titik ini tampaknya menjadi kurang," kata Gordenker.
Terpantau juga sejumlah wanita mengadakan sesi zumba di Museum Limburgs.
"Karena tidak diperbolehkan dibuka, kolega kita meninggalkan tempat kerjanya untuk menghadiri kelas aktif Zumba," tulis Museum Limburgs di Twitter.
Gordenker menekankan bahwa tindakan protes di hari Rabu (19/1/2022) itu berbeda dengan aksi anti-lockdown dan antivaksin yang melakukan protes di luar Museun Van Gogh.
Semua yang hadir untuk melakukan unjuk rasa mengubah tempat seni menjadi salon pun diwajibkan mengikuti protokol kesehatan.
Mereka yang hendak datang harus menggunakan masker dan menunjukkan QR Code dan menjaga jarak.