Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kegagalan Proyek Ibu Kota Baru Myanmar, Naypyidiw jadi Kota Hantu

Proyek perpindahan ibu kota Myanmar dari Yangon ke Naypyidaw tak berjalan lancar, kini ibu kota baru mendapat julukan Kota Hantu karena alasan ini.
Pagoda Uppatasanti di Naypyidaw.
Pagoda Uppatasanti di Naypyidaw.

Bisnis.com, SOLO - Perpindahan ibu kota baru tak hanya dilakukan oleh Indonesia.

Negara di Asia seperti Myanmar dan Jepang juga memiliki rencana untuk memindahkan ibu kota mereka.

Perpindahan ibu kota Jepang dilakukan karena adanya alasan gempa yang sering melanda Tokyo. Namun hingga kini, Jepang belum memindahkan ibu kotanya.

Myamar sendiri sudah berhasil membangun ibu kota baru yang diberi nama Naypyidaw.

Namun perpindahan ibu kota tersebut tak berjalan dengan lancar karena pemerintah Myamar tak terbuka dengan masyarakatnya. Akibatnya, banyak penduduk yang tak mau tinggal di Naypyidaw.

Karena sedikitnya masyarakat yang tak ingin tinggal di ibu kota baru tersebut, Naypyidaw pun mendapat julukan 'kota hantu'.

Julukan tersebut diberikan karena ibu kota baru Myanmar itu sepi dan tak banyak aktivitas yang dilakukan di sana.

Melansir dari The Guardian, fasilitas di Naypyidaw sangat sepi. Jalan raya yang luas benar-benar kosong, gelap, dan sangat hening.

"Tidak ada lalu lintas yang bergerak,” tulis jurnalis The Guardian.

Selain itu, menurut pemberitaan dari Scand Asia, sejumlah fasilitas pusat perbelanjaan hingga kantor-kantor pemerintahan terlihat sangat kosong. Beberapa hotel kelas atas yang mengakomodasi pemerintah dan pebisnis tampak sepi karena bandara di sana juga minim digunakan setelah dibuka pada 2011.

Sebagian pejabat pemerintah yang tinggal di sana cenderung lebih memilih meninggalkan ibu kota Naypyidaw karena kurangnya fasilitas komersial dan pendidikan.

Sebagian besar diplomat dan pebisnis asing juga tetap terikat dengan Yangon, meskipun pemerintah Aung San Suu Kyi mendorong kedutaan menempati kantornya di Naypyidaw.

Proyek pembangunan

Diketahui, proyek pembangunan ibu kota baru Myanmar mulai disiarkan ke publik pada 2005.

Para jenderal yang berkuasa di Myanmar mengumumkan untuk memindah pusat ibu kota dari Yangon ke Naypyidaw.

Ibu kota baru Myanmar ini memiliki luas lebih dari 2.700 mil persegi dan semula hanya berupa padang rumput kosong.

Terkait dengan alasan pemindahan ibu kota, hingga saat ini belum ada keterangan pasti yang menjelaskannya.

Namun, berdasarkan catatan Nikkei Asia, diduga pemindahan dilakukan untuk mewaspadai gerakan pro-demokrasi yang saat itu sedang berkembang. Ada juga yang mengatakan bahwa langkah itu sebagai bentuk strategi militer setempat.

Dilansir dari the Independent, proyek pembangunan ibu kota baru ini selesai pada 2006 dan menghabiskan dana 4 miliar dolar AS untuk membangun fasilitas kota dan 20 jalur jalan raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper