Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tangan Kanan Teroris Santoso Minta Ali Kalora CS Menyerahkan Diri

Narapidana teroris M Basri meminta buronan teroris Ali Kalora CS untuk kembali ke NKRI dan tidak lagi bersembunyi serta melarikan diri dari kejaran aparat Kepolisian.
Pengendara mobil melintas di depan baliho yang menampilkan Daftar Pencarian orang (DPO) anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (23/12/2020)./Antara-Basri Marzukirn
Pengendara mobil melintas di depan baliho yang menampilkan Daftar Pencarian orang (DPO) anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (23/12/2020)./Antara-Basri Marzukirn

Bisnis.com, JAKARTA--Narapidana teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Mohammad Basri bin Baco alias Ayas alias Bagong alias Opa mengimbau buronan Ali Kalora turun gunung untuk menyerahkan diri ke Kepolisian.

Mohammad Basri merupakan tangan kanan dari kelompok teroris MIT sewaktu masih dipimpin oleh Santoso. Basri telah divonis 19 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat karena terbukti telah melakukan serangkaian kasus kekerasan, pembunuhan dan tindak pidana terorisme.

Kemudian, baru menjalani masa pidana 6 tahun, tepatnya pada April 2013 Mohammad Basri telah melakukan upaya melarikan diri dari Lapas Kelas II B Ampana dan menyerahkan diri kepada Polisi di bulan September 2016.

Seruan Mohammad Basri agar buronan teroris Ali Kalora menyerahkan diri itu sempat viral di sebuah video berdurasi 1 menit 53 detik.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, nama saya Basri alias Ayas alias Bagong alias Opa, Alhamdullilah, saya dalam keadaan baik, baik dan sehat sehat, saya turun untuk menyerahkan diri, untuk mempertanggung jawabkan perbuatan saya,” tuturnya dalam video yang dikutip, Selasa (24/8/2021).

Dia juga mengimbau kepada buronan teroris Ali Kalora CS untuk kembali ke NKRI dan tidak lagi bersembunyi serta melarikan diri dari kejaran aparat Kepolisian. 

Menurut Mohammad Basri, daripada terus melarikan diri, dia menyarankan agar buronan teroris tersebut terlibat membangun Poso Sulawesi Tengah.

"Kalau adik-adikku, kakak-kakakku, saudara-saudaraku yang masih ada dihutan, kalau kalian takut untuk turun menyerahkan diri, saya yang akan bertanggung jawab, sayalah yang akan menjemput kalian," katanya.

Secara terpisah, Wakil Kepala Satgas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiyono membenarkan adanya video yang viral tersebut. 

Menurut Bronto, setelah dilakukan pengecekan, orang yang berbicara dalam video itu merupakan narapidana teroris Mohammad Basri bin Baco alias Ayas alias Bagong alias Opa.

“Iya benar, telah beredar video dengan durasi 1,53 menit dari narapidana teroris Poso yaitu saudara Basri alias Bagong alias Ayas alias Opa, isi video tersebut adalah ajakan kepada DPO teroris Poso yang masih ada digunung untuk segera turun dan menyerahkan diri,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper