Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balas Iran, Joe Biden Perintahkan Serangan Udara Balasan di Irak

Pasukan AS diserang dan diduga dilakukan oleh milisi yang bersekutu dengan Iran di Suriah dan Irak sebagai balasan atas serangan udara AS akhir pekan lalu.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan serangan udara di markas militan Irak dan Suriah, yang didukung oleh Iran, sebagai serangan balasan atas penyerangan tentara AS di Irak.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (29/6/2021), tindakan Biden mengundang pertanyaan apakah presiden perlu berkonsultasi terkait dengan otoritas pada perang di Timur Tengah, sesuatu yang sedang diperdebatkan di kalangan parlemen.

“Saya mengarahkan serangan udara tadi malam yang menargetkan titik yang digunakan oleh kelompok milisi yang didukung Iran yang bertanggung jawab atas serangan baru-baru ini terhadap personel AS di Irak, dan saya memiliki wewenang itu berdasarkan Pasal II,” kata Biden pada Senin.

Pernyataan Biden menunjukkan bahwa dia tidak mendasarkan keputusannya pada kebijakan yang sudah ada sejak beberapa dekade.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dari Italia mengatakan serangan tersebut menunjukkan bahwa AS tidak akan segan-segan melindungi kepentingannya di Timur Tengah.

“[Aksi tersebut] menunjukkan pesan yang jelas dan tidak ambigu. Saya sangat berharap hal itu ditangkap oleh pihak yang dimaksudkan untuk menerimanya,” katanya.

Blinken juga menyebutkan operasi tersebut adalah tindakan yang diperlukan, tepat, dan disengaja.

Serangan tersebut diperkirakan akan terus berlanjut. Seorang juru bicara dari pihak AS mengatakan tidak ada personel yang terluka dari serangan yang dilakukan pada 19.44 waktu setempat dan kerusakan masih dalam perhitungan.

Hingga saat ini, belum ada respons dari Iran yang baru saja memilih presiden baru yang dimenangkan Ebrahim Raisi.

Pasar minyak mengabaikan serangan AS, di mana pasar lebih fokus pada pertemuan blok OPEC+ pada Kamis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper