Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta PT Jasa Raharja dan Sriwijaya Air segera menyelesaikan pemberian bantuan kepada seluruh korban Sriwijaya Air SJ-182.
Permintaan itu disampaikan Jokowi usai menyaksikan langsung penyerahan bantuan kepada sejumlah keluarga korban maupun ahli waris penumpang Sriwijaya Air di di Jakarta International Container Terminal (JICT), Rabu (20/1/2021).
Adapun penumpang diberikan santunan senilai Rp50 juta tiap penumpang oleh PT Jasa Raharja dan Rp1,2 miliar tiap korban oleh Sriwijaya Air.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas santunan ini dan segera diselesaikan ke seluruh korban dan penumpang,” kata Jokowi, Rabu (20/1/2021).
Jokowi menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban. Dia berharap para keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan keikhlasan dn kesabaran.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan hingga hari ke-12 operasi pencarian Sriwijaya Air SJ-182, 40 identitas telah diidentifikasi dan 27 jenazah telah diserahkan kepada keluarganya.
Selain itu, bagi ahli waris, pihak asuransi juga telah memberikan santunan senilai Rp50 juta kepada 36 ahli waris korban.
“Secara paralel Sriwijaya Air juga akan menyerahkan asuransi senilai Rp1 miliar per orang kepada keluarga korban dengan menunjukan surat ahli waris yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat,” ujarnya.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta - Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu (9/1/2021). Pesawat tersebut kehilangan kontak sekitar 4 menit setelah lepas landas dari bandara Soekarno - Hatta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 dengan nomor produksi 27.323 ini diketahui telah berusia 26,7 tahun. Sebelum digunakan Sriwijaya Air, burung besi tersebut lebih dulu digunakan Continental Airlines sejak 1994 dan United Airlines sejak 2010.
Sriwijaya Air menggunakan pesawat tersebut sejak 2012 atau selama 8 tahun. Adapun kecelakaan ini menyebabkan puluhan penumpang Sriwijaya meninggal terdiri dari 50 orang bersama 12 orang kru kabin pesawat.
Bila diperinci, maka penumpang pesawat tersebut terdiri dari 43 orang dewasa, 7 orang anak-anak dan 3 balita.