Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian meminta kepala daerah agar berinovasi meningkatkan roda perputaran ekonomi daerah sekaligus mempertahankan kesehatan masyarakat.
Tito mengatakan pandemi Covid-19 ini telah memberikan dampak krisis secara global baik di bidang ekonomi maupun kesehatan. Untuk itu diperlukan gotong-royong dan kegigihan dari kepala daerah untuk menyelamatkan daerahnya.
"Tidak gampang, ini betul-betul leadership tiap-tiap kepala daerah diuji di masa krisis seperti ini, kapan harus menggagas ekonominya, keuangannya, kapan harus mengeremnya," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (15/8/2020).
Di tengah kondisi yang sulit seperti saat ini, sambung Mendagri, salah satu upaya terbaik agar kesehatan dan ekonomi masyarakat dapat terselamatkan adalah dengan menyelaraskan keduanya melalui disiplin protokol kesehatan.
Oleh sebab itu, Pemda didorong untuk berhati-hati dalam mengambil kebijakan agar tidak terjadi efek domino di daerahnya. Menurutnya, seorang pengambil kebijakan publik adalah seseorang yang harus memahami persoalan sehingga pengambilan strategi tepat dan efektif.
"Menghadapkan dilematika oleh pengambil kebijakan seperti para bupati, para menteri, para pemegang [kebijakan] yang memengaruhi kebijakan kepada publik, kita harus belajar mengenai itu," pungkasnya.
Baca Juga
Hal ini disampaikan saat Mendagri Tito melaksanakan kegiatan Gerakan Sejuta Masker secara masif dan juga pengarahan Satuan Gugus Tugas di Pendopo Kabupaten Kuningan pada Sabtu, (15/8/2020).
Lanjutnya, Mendagri meminta maaf atas tidak hadirnya Ketum TP-PKK Tri Tito Karnavian sehubungan dengan kegiatan acara Gebrak Masker PKK yang sedang dilaksanakan di Sulawesi Utara dan juga persiapan menyambut 75 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Isteri saya berangkat ke sana sekaligus juga sebagai ketua wanita selam membuat event penyelaman 75 wanita dengan membentuk formasi 75 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia dan akan mengibarkan bendera merah putih di bawah laut," jelas Tito.