Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Corona: Iran Catat Korban Meninggal Pertama, Jumlah Kasus di Korsel Meningkat

Kematian itu tercatat sebagai yang pertama untuk wilayah Timur Tengah.
Ratusan pasangan peserta nikah massal mengenakan masker untuk mencegah wabah virus corona saat acara nikah massal di Unification Church at Cheongshim Peace World Centre, Gapyeong, Korea Selatan, Jumat (7/2/2020)./Antara
Ratusan pasangan peserta nikah massal mengenakan masker untuk mencegah wabah virus corona saat acara nikah massal di Unification Church at Cheongshim Peace World Centre, Gapyeong, Korea Selatan, Jumat (7/2/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Dua orang berusia lanjut dilaporkan meninggal dunia di Iran setelah dites positif terpapar wabah virus corona, menurut pejabat kesehatan setempat.

Kematian itu tercatat sebagai yang pertama untuk wilayah Timur Tengah.

"Dua orang tua meninggal karena virus corona di kota Qom, selatan Teheran," kata Alireza Vahabzadeh, seorang penasihat menteri kesehatan Iran seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (20/2/2020).

“Kedua korban menderita infeksi paru-paru akut setelah terpapar virus corona," katanya.

Sebelumnya, Kianoush Jahanpour, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, mengatakan kedua orang itu dinyatakan positif mengidap virus corona berdasarkan hasil pemeriksaan dan meninggal karena kekurangan kekebalan dan usia tua.

Tidak ada informasi langsung tentang jenis kelamin dan usia pasti para korban.

Dua korban di Iran adalah kasus pertama di negara itu dan menjadi kematian ketujuh dan kedelapan yang disebabkan oleh virus tersebut di luar China daratan.

Sedangkan Korea Selatan (Korsel) melaporkan 20 kasus COVID-19 baru yang dikonfirmasi kemarin seperti dikutip ChannelNewsAsia.com.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 20 kasus menunjukkan jumlah kasus dari 31 menjadi 51 kasus.

Dari kasus tersebut, 18 di antaranya terjadi di Daegu dan provinsi tetangga Gyeongsang Utara. Sebanyak 15 kasus di antaranya diyakini terkait dengan seorang pasien wanita berusia 61 tahun.

Sebanyak 14 orang dari mereka menghadiri gereja yang sama dengan wanita itu, menurut KCDC. Sedangkan yang lain melakukan kontak dengannya di rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper