Bisnis.com, JAKARTA - Musisi dan penggalang dana untuk aksi mahasiswa pada 24 September di depan gedung DPR RI Ananda Badudu mengaku siap menjawab somasi Polda Metro Jaya.
Somasi tersebut terkait ucapan Ananda Badudu pasca ditangkap polisi Jumat (27/9/2019). Dia menyebut mahasiswa yang ditahan polisi mendapatkan perlakukan tidak adil dan tidak semestinya.
"Poin utama bahwa kepentingan saya jelas untuk menyuarakan kebenaran. Kebenaran tidak boleh dibengkokkan," ujarnya saat konferensi pers di kantor Tempo Media, Selasa (1/10/2019).
Ananda mengaku sikap tersebut didapat saat dirinya bekerja sebagai wartawan Tempo beberapa tahun lalu. Dia juga menyebut jurnalis kawakan Tempo almarhum Amarzan Loebis sebagai gurunya selama 6 tahun.
Mengutip ucapan Amarzan, Ananda Badudu menegaskan kebenaran harus diungkap meskipun sulit.
"Kebenaran harus disuarakan seberapapun berisiko. Saya bukan pinokio," ucap mantan gitaris band Banda Neira tersebut.
Baca Juga
Sebelumnya, Majalah Tempo sempat mengeluarkan edisi dengan cover bergambar wajah Presiden RI Joko Widodo dengan judul "Janji Tinggal Janji".
Uniknya, di belakang wajah Jokowi ikut digambar bayangan dengan hidung yang memanjang.
Banyak pihak mengasosiasikan sosok Jokowi dengan tokoh kartun Pinokio. Hidung Pinokio memanjang karena suka berbohong dan tidak menepati janji.
Terkait somasi, Ananda Badudu memastikan tidak akan mangkir dari masalah. Meski belum membaca isi somasi Polda Metro Jaya, dia mengaku siap datang kapapun dipanggil oleh kepolisian untuk dimintai keterangan.
"Pokoknya kalau Polda butuh saya siap datang. Terkait materi secara detail, nanti biar kuasa hukum yang menjelaskan," imbuhnya.