Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Theresa May selamat dari upaya parlemen untuk menyingkirkannya melalui mosi tak percaya meski lebih dari sepertiga jumlah anggota parlemen menentangnya.
Karena itu, May masih akan menghadapi serangan untuk mendapatkan kesepakatan soal keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) melalui parlemen.
Dia memenangkan dukungan 200 anggota parlemen Konservatif, tetapi 117 lainnya memilih untuk mendepaknya. May pun mengaku akan mundur sebelum pemilihan 2022 sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (3/12/2018).
"Saya senang menerima dukungan rekan-rekan saya dalam pemungutan suara malam ini," katanya di luar kantornya di Downing Street setelah hasilnya diumumkan.
Dia melanjutkan bahwa sejumlah besar koleganya mendukung dirinya dan memahami aspirasi mereka.
Mosi tidak percaya diajukan menyusul negosiasi tentang pengunduran diri Inggris dari Uni Eropa yang semakin kacau setelah May memutuskan menunda pemungutan suara Brexit di parlemen kemarin.
May menunda pemungutan suara tersebut karena gagasannya terkait proposal perjanjian dengan Uni Eropa terkait Brexit kalah dukungan suara.
Pengajuan mosi itu semakin memperdalam krisis kepemimpinan yang dihadapi May sejak menjabat sebagai perdana menteri pada Juli 2016.
Baca Juga
Nahasnya, kala itu May terpilih menggantikan David Cameron yang mengundurkan diri setelah hasil referendum memutuskan Inggris keluar dari Uni Eropa.