Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

AS Rencanakan Pembunuhan Presiden Maduro?

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro menuduh pemerintah Amerika Serikat  berencana membunuhnya dan menggulingkan pemerintahannya.
John Andhi Oktaveri
John Andhi Oktaveri - Bisnis.com 13 Desember 2018  |  09:23 WIB
AS Rencanakan Pembunuhan Presiden Maduro?
Nicolas Maduro - Istimewa

Bisnis-com, JAKARTA - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh pemerintah Amerika Serikat  berencana membunuhnya dan menggulingkan pemerintahannya.

Pada jumpa pers di Caracas, Maduro secara gamblang menyatakan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton terlibat secara pribadi dalam penyusunan rencana tersebut. Namun, Maduro tidak mengutarakan bukti tuduhan tersebut.

"John Bolton ditugaskan mengatur pembunuhan saya, mengerahkan pasukan asing, dan memasang pemerintahan transisi di Venezuela," ujar Maduro sebagaimana dikutip BBC.com, Kamis (13/12/2018).

Maduro menegaskan, rakyat Venezuela siap melawan dengan bantuan negara-negara sahabat. Ucapan tersebut tampaknya merujuk pada kedatangan dua pesawat pengebom Rusia Tu-160 di Venezuela awal pekan ini.

Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino, mengatakan keberadaan dua pesawat yang mampu mengangkut senjata nuklir tersebut merupakan bagian dari latihan angkatan udara.

"Ini yang kita lakukan bersama sahabat kami, karena kami punya sahabat-sahabat di dunia yang membela hubungan bermartabat dan seimbang," ujar Padrino.

Akan tetapi, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut kedatangan dua pesawat itu menyimbolkan "dua pemerintahan korup yang menyia-nyiakan uang masyarakat".

Pemerintah Rusia mengatakan ucapan Pompeo sama sekali tidak pantas. Sejauh ini, lebih dari dua juta orang telah melarikan diri dari Venezuela sejak 2014. Jumlah itu setara dengan 7% dari seluruh populasi Venezuela.

Venezuela menuding AS telah melancarkan perang ekonomi demi mengakhiri sosialisme yang telah berkuasa di negara itu hampir 20 tahun.
Maduro menyalahkan kebijakan-kebijakan dan beragam sanksi dari AS atas inflasi tinggi, kekurangan pangan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya.

Pada Senin (10/12/2018), perusahaan pembuat ban asal AS, Goodyear, mengumumkan penghentian operasional di Venezuela. Beragam perusahaan asing, termasuk Kellogg dan Clorox, telah angkat kaki terlebih dulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

amerika serikat venezuela
Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top