Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Venezuela menyatakan telah menarik pulang para diplomatnya dari 7 negara yang menolak mengakui terpilihnya kembali Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Kementerian itu mengungkap 7 negara tersebut di antaranya, Argentina, Republik Dominika, Kosta Rika, Panama, Peru, Uruguay, dan Cile.
"Pemerintah Republik Bolivarian Venezuela telah memutuskan untuk menarik semua anggota misi diplomatiknya di Argentina, Chili, Kosta Rika, Peru, Panama, Republik Dominika, dan Uruguay karena preseden keji, yang merupakan serangan terhadap kedaulatan kami, dan juga menuntut agar pemerintah negara-negara tersebut menarik diplomat mereka dari Venezuela," kata kementerian itu, dilansir TASS, pada Selasa (30/7/2024).
Selain itu, Kementerian Luar Negeri Venezuela juga mengecam pernyataan dari 7 negara itu tentang adanya campur tangan dalam urusan Pemilihan Presiden (Pilpres) Venezuela tersebut.
"Pemerintah Venezuela berhak mengambil langkah-langkah politik dan hukum untuk menjamin perlindungan hak untuk menentukan nasib sendiri. Pemerintah Venezuela akan menentang segala kegiatan yang mengancam hidup berdampingan secara damai," tambah kementerian itu.
Seperti diketahui, Venezuela menggelar Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 28 Juli lalu. Menurut Dewan Pemilihan Nasional, setelah 80% surat suara dihitung, petahana Presiden Maduro menang dengan memperoleh 51,2% suara.
Baca Juga
Sementara itu, lawan utamanya Edmundo Gonzalez, yang mewakili partai-partai sayap kanan, memperoleh 44,2% suara.
Meski begitu, pemerintah Amerika Serikat (AS) menuding telah terjadi manipulasi dalam Pilpres di Venezuela, pada Minggu (28/7/2024).
Washington juga menyatakan akan membiarkan pintu terbuka untuk memberikan sanksi baru terhadap negara tersebut.