Bisnis.com, JAKARTA — Kandidat dari pihak oposisi, Edmundo Gonzalez, percaya diri dapat mengalahkan petahana, Nicolas Maduro, dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Venezuela 2024.
Dilansir Al-Jazeera, pemungutan suara di Pilpres Venezuela 2024 telah ditutup pada pukul 18.000 waktu setempat (22:00 GMT), pada Minggu (28/7/2024). Hasilnya akan dipublikasikan pada hari-hari berikutnya.
Edmundo Gonzalez Urrutia, penantang utama Maduro, menegaskan kepuasannya dengan kehadiran besar warga Venezuela yang mengantre di tempat pemungutan suara. Pria berusia 74 tahun itu menjadi kandidat blok oposisi setelah pemimpin oposisi utama Maria Corina Machado dilarang memegang jabatan publik.
"Hari ini, lebih dari sebelumnya, rakyat Venezuela menunjukkan bahwa kita adalah satu bangsa. Yang kita lihat adalah garis-garis kegembiraan dan harapan. Hari ini dimulailah hari rekonsiliasi bagi seluruh rakyat Venezuela," kata Gonzalez setelah memberikan suaranya.
Setelah pemungutan suara berakhir, Machado mengimbau para pemilih untuk tetap berada di tempat pemungutan suara untuk memverifikasi proses penghitungan suara.
Dia meminta seluruh warga Venezuela untuk tetap berada di tempat pemungutan suara mereka, guna berjaga-jaga di tengah kekhawatiran bahwa petahana berpotensi menyabotase hasil Pemilu.
Baca Juga
Berdasarkan informasi resmi, hampir 21 juta orang terdaftar sebagai pemilih di Pilpres Venezuela 2024. Dalam pilpres ini pula, kaum oposisi mencoba bangkit kembali dan mengakhiri kekuasaan Partai Sosialis Bersatu dalam 25 tahun trakhir dengan janji untuk menghentikan krisis ekonomi.
Adapun, pihak berwenang menetapkan pemilihan umum hari Minggu bertepatan dengan hari ulang tahun ke-70 mantan Presiden Hugo Chavez. Pemimpin kiri yang dihormati masyarakat Venezuela itu meninggal dunia karena kanker pada 2013.
Maduro (61) kemudian mengambil alih kekuasaan di Venezuela setelah kematian Chavez. Dia kembali mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga di Venezuela.
Sebagai gambaran, di bawah Pemerintahan Maduro, Venezuela telah mengalami keruntuhan ekonomi, migrasi sekitar sepertiga penduduk, dan kemerosotan tajam dalam hubungan diplomatik.
Sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan negara-negara lain telah melumpuhkan industri minyaknya yang sudah terpuruk.
Maduro mengatakan dia akan menjamin perdamaian dan pertumbuhan ekonomi, sehingga Venezuela tidak terlalu bergantung pada pendapatan minyak.
Dia juga mengatakan akan mengakui hasil Pilpres dan mendesak kandidat lain untuk mengumumkannya secara terbuka.
Setelah memberikan suaranya pada hari Minggu, Maduro mengatakan tidak seorang pun akan menciptakan kekacauan di Venezuela.
“Saya mengakui dan akan mengakui wasit pemilu, pengumuman resmi,” katanya, sembari menegaskan bahwa apapun hasilnya akan diakui.
Adapun dia meminta 9 orang kandidat lainnya untuk menghormati, dan menyatakan secara terbuka bahwa mereka akan menghormati pengumuman pemenang Pilpres secara resmi.