Bisnis.com, JAKARTA - Brasil mengumumkan 29 diplomat Venezuela yang setia kepada Presiden Nicolas Maduro tidak memiliki hak istimewa diplomasi atau personae non gratae. Hal itu sebagai tanda dukungan terbaru untuk pemimpin oposisi Juan Guaido.
Dilansir Bloomberg Sabtu (5/9/2020), dalam sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Brasil mengatakan telah memberi tahu tentang "rezim tidak sah Venezuela", bahwa mereka tidak lagi diterima.
Kementerian menyatakan para utusan dinilai akan segera kehilangan kekebalan diplomatik dan hak istimewa, tetapi tidak akan dipaksa meninggalkan negara itu.
Keputusan tersebut mengubah utusan Maduro menjadi warga negara Venezuela biasa di Brasil. Selanjutnya, mereka akan dilarang mengeluarkan dokumen resmi dan tunduk pada penegakan hukum Brasil. Hal tersebut juga memaksa para utusan untuk berhenti bertindak atau memperkenalkan diri sebagai diplomat.
Wisatawan dari negara tetangga biasanya dapat tinggal di Brasil selama maksimal 90 hari berturut-turut, setelah itu masa tinggal mereka menjadi ilegal, kecuali jika mereka memperoleh status lain, seperti visa kerja.
Tahun lalu Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengakui Guaido sebagai pemimpin sah Venezuela dan memberikan status duta besar penuh kepada utusan Guaido di Brasilia.
Baca Juga
Awal tahun ini, Brasil menarik kembali seluruh korps perwira dinas luar negeri dan diplomatnya dari Venezuela dan menetapkan batas waktu hingga Mei bagi Maduro untuk secara timbal balik menariknya dari Brasil.
Akan tetapi Mahkamah Agung Brasil, menunda keputusan tersebut atas dasar kemanusiaan dan kesehatan karena Covid-19 masih menyebar di Amerika Latin, tanpa mempertanyakan hak pemerintah untuk menyatakan orang asing sebagai personae non-gratae. Adapun, hingga saat ini, kepala perwakilan Maduro di Brasil masih enggan memberikan tanggapan terkait hal tersebut.