Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2019, UE dan Jepang Luncurkan Zona Perdagangan Bebas

Uni Eropa dan Jepang akan meluncurkan zona perdagangan bebas terbesar di dunia pada awal tahun depan, setelah keduanya menyelesaikan rintangan akhir dalam finalisasi kesepakatan pada Rabu (12/11/2018).
Ilustrasi perdagangan bebas/Istimewa
Ilustrasi perdagangan bebas/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Uni Eropa dan Jepang akan meluncurkan zona perdagangan bebas terbesar di dunia pada awal tahun depan, setelah keduanya menyelesaikan rintangan akhir dalam finalisasi kesepakatan pada Rabu (12/11/2018).

Sekitar 70% dari pembuat kebijakan Parlemen Eropa mendukung kesepakatan yang akan membuka perdagangan bebas UE—Jepang, yang gabungan keduanya berkontribusi sekitar sepertiga dari PDB global, dan menolak proteksionisme.

Adapun Parlemen Jepang telah lebih dulu menyepakati kesepakatan tersebut pada Sabtu (7/12/2018).

UE dan Jepang juga sepakat mengadakan perundingan dagang yang terpisah dengan AS. Adapun keduanya sama-sama menghadapi tensi dagang dengan Negeri Paman Sam akibat pemberlakuan tarif impor baja dan aluminium dari Presiden AS Donald Trump pada awal tahun ini.

Komisioner Dagang UE Cecilia Malmstrom menyampaikan, kesepakatan perdagangan bebas tersebut akan membawa keuntungan untuk perusahaan dan petani Uni Eropa.

“[kesepakatan] ini bisa berlaku per 1 Februari [2019]. Kesepakatan ini bukan saja mengirimkan sinyal kepada dunia, tapi juga memperkuat keterbukaan pasar [global],” ujarnya, seperti dikutip Reuters, Kamis (13/12/2018).

Lebih lanjut, selain dengan Uni Eropa, Jepang juga menjadi bagian dari pakta perdagangan bebas Trans-Pasifik (TPP) yang terdiri dari 12 negara. 

Tokyo pun terlihat semakin gencar mencari kerjasama perdagangan bebas dengan negara atau kawasan lain di dunia setelah AS menarik diri dari TPP pada tahun lalu.

Begitu pula dengan UE yang semakin giat mencari mitra dagang, setelah perundingan pakta kemitraan dagang dan investasi Transatlantk (TTIP) dengan AS berujung buntu pada 2016. Adapun pada awal tahun ini, UE berhasil memperbarui kesepakatan dengan dengan Meksiko.

“Semua orang tahu ada ‘orang tarif’ di sisi lain Atlantik. Jawaban kami jelas. Kami bukan ‘orang tarif’, tapi kami adalah masyarakat perdagangan adil,” kata Bernd Lange, Kepala Komite Dagang Parlemen Eropa, mengacu kepada Trump.

Selanjutnya, kesepakatan dagang bebas UE—Jepang akan menghapuskan tarif UE sebesar 10% untuk produk mobil Jepang dan 3% untuk produk komponen mobil.

Jepang juga akan menghilangkan tarif sekitar 30% untuk produk keju dan 15% untuk produk minuman anggur, serta membuka tender publik di dalam negerinya untuk UE. Keduanya juga akan membuka pasar layanan jasa, seperti jasa keuangan, telekomunikasi, e-commerce, dan transportasi.

Adapun kesepakatan dagang tersebut menyusul berlakunya kesepakatan dagang bebas UE dan Kanada (UE—Canada Comprehensive Exonomic and Trade Agreement/CETA) pada 2017. Sebelumnya CETA juga sempat terkena protes anti-globalisasi dan bahkan Belgia memberikan penolakan pada 2016.

Para kritikus pun menilai kesepakatan dagang bebas UE—Jepang tersebut akan menambah kekuatan terhadap multinasionalisme, memperngaruhi lingkungan dan standar tenaga kerja.

Adapun baik UE maupun Jepang dikabarkan ingin segala persiapan perdagangan bebas tersebut rampung sebelum Inggris resmi meninggalkan Benua Biru pada akhir Maret tahun depan.

Jepang, yang mana produsen mobil untuk pangsa pasar UE banyak yang berbasis di Inggris, ingin kesepakatan tersebut tetap berlaku selama masa transisi Brexit hingga akhir 2020 walaupun saat ini periode tersebut masih belum ada kejelasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper