Kabar24.com, JAKARTA — Wacana untuk mengajukan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden mulai mengemuka setelah sejumlah ketua umum parpol diklaim akan ikut bertarung pada Pilpres 2019.
Politisi senior Partai Golkar Leo Nababan menyatakan pihaknya mengusulkan nama menteri perindustrian tersebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Presiden Jokowi.
Leo beralasan sosok Airlangga yang sebaya dengan Jokowi akan menjadi pasangan ideal bagi Jokowi mengingat integritasnya yang tidak diragukan lagi.
"Kalau Ketua Umum PPP Romahurmuziy dicalonkan partainya untuk menjadi cawapres Jokowi, atau Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar juga dicalonkan partainya, itu wajar-wajar saja. Sama seperti Golkar, harusnya juga mencalonkan Airlangga," ujar Leo kepada wartawan, Selasa (27/2/2018).
Leo mengatakan selain santun, pintar dan berintegritas, Airlangga juga tidak pernah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun kepolisian meski sebatas jadi saksi.
Selain itu Leo menyebutkan bahwa bahwa Airlangga telah mendampingi Jokowi di kabinet dalam beberapa waktu terakhir. Dengan demikian, sudah saling memahami dan mendapat kepercayaan dari presiden.
"Kalau elektabilitas, jangan diragukan. Elektabilitas Golkar meningkat setelah dipimpin Airlangga. Jadi saya percaya, kalau menjadi cawapres Jokowi, maka elektabilitas keduanya meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, dalam satu kunjungannya ke sebuah pabrik hari ini bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Presiden Jokowi mengaku masih menggodok nama-nama calon wakil presiden untuk mendampinginya di Pemilu 2019. Akan tetapi di sempat menyinggung keberadaan Airlangga yang tengah ada di sebelahnya.
"Di dekat saya sekarang ada Pak Airlangga," ujar Jokowi sambil tertawa saat berada di kawasan industri Delta Silicon, Cikarang.
Jawaban itu disampaikan ketika disinggung soal kemungkinan cawapresnya berasal dari partai politik.