Kabar24.com, JAKARTA - Pasca sinyal Istana akan membatalkan pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan (BG) sebagai Kapolri, bursa perebutan kursi pucuk pimpinan Polri pun kembali menghangat.
Komjen Pol BG tersandung kasus dugaan korupsi dan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, meski telah mengantongi persetujuan dari DPR.
Sebelum dipilih oleh Presiden Jokowi sebagai calon tunggal, bersama nama BG Kompolnas merekomendasikan 4 nama lainnya sebagai calon Kapolri yakni Komjen Pol Badrodin Haiti (Wakapolri/Plt Kapolri), Komjen Pol Dwi Prijatno, Komjen Pol Putut Eko Bayu Seno, Komjen Pol Suhardi Alius.
Suhardi Alius
Namun belakangan nama Suhardi Alius (mantan Kabareskrim Polri) telah dicoret dalam daftar bursa calon Kapolri. Kursi yang kosong itu, malah kini ditempati oleh Komjen Pol Budi Waseso (Kabareskrim Polri).
Budi Waseso
BACA: Budi Waseso Dinilai Pukat UGM Pantas Dicoret
Ihwal pencoretan nama Suhardi Alius, mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno angkat bicara.
Dia menegaskan Kompolnas tidak berhak mencoret siapapun dari daftar calon Kapolri.
"Siapa saja yang masuk bursa dibahas dalam sidang Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri. Sidangnya obyektif dan ada pemeringkatan kandidat," ujarnya.
Sidang Wanjakti dipimpin oleh Kapolri, Wakapolri, Asisten Sumber Daya Manusia, Divisi Profesi dan Pengamanan, serta petinggi lain.
Dalam sidang itu, mereka akan berdiskusi ihwal pengalaman seorang calon memimpin kepolisian daerah, pendidikan, prestasi, dan lulusan tahun berapa.
"Senioritas juga dihitung dalam penilaian".
Oegroseno mengatakan tidak ada tawar-menawar dalam proses sidang Wanjakti. "Mereka mencari yang pas untuk mencari Kapolri berikutnya. Ini demi Kepolisian, bukan partisan," ujarnya.
Hasil sidang Wanjakti itulah yang diserahkan kepada Presiden Joko Widodo. Kompolnas juga akan diberikan salinan tembusan hasil sidang. "Lalu, Jokowi yang menentukan," katanya.
Ihwal keterpilihan BG, Oegroseno menilai ada proses tidak sempurna. Musababnya, nama kandidat Kapolri langsung diberikan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijanto, bukan dari Wanjakti.
"Yang tahu seluk-beluk Kepolisian, ya, yang ada di dalam".
Sebelumnya, Kompolnas mencoret Suhardi Alius dari bursa calon Kapolri.
Anggota Kompolnas, M. Nasser, menuturkan timnya mencoret Suhardi Alius lantaran mantan Kabareskrim itu terlalu muda.
Suhardi merupakan tamatan Akademi ABRI pada 1985. "Suhardi Alius masih akan pensiun 65 bulan lagi," ujar Nasser.
Komposisi Kompolnas
Ketua/anggota : Menko Polhukkam Tedjo Edhy Purdjianto (Politisi Nasional Demokrat)
Wakil ketua/anggota : Mendagri Tjahjo Kumolo (Politisi PDI-Perjuangan)
Anggota : Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly (Politisi PDI-Perjuangan)
Anggota/Sekretaris : Brigjen Pol (Purn) Syafriadi Cut Ali
Anggota : Adrianus E Meliala
Anggota : Irjen Pol (Purn) Logan Siagian
Anggota : Edi Saputra Hasibuan
Anggota : Hamidah Abdurrahman
Anggota : M.Nasser
JANGAN LEWATKAN: Jangan Lewatkan Bulan Februari Ini Bila Ingin Dapat Tiket Pesawat Murah.