Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNPT Akan Gelar Rekonsiliasi, Pertemukan Pelaku Terorisme dengan Korbannya

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berencana mengumpulkan para mantan narapidana kasus terorisme untuk melakukan rekonsiliasi dengan para korban yang terkena dampak dari aksi terorisme yang pernah terjadi di Indonesia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin (10/4)./Antara-Puspa Perwitasari
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin (10/4)./Antara-Puspa Perwitasari

Kabar24.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berencana mengumpulkan para mantan narapidana kasus terorisme untuk melakukan rekonsiliasi dengan para korban yang terkena dampak dari aksi terorisme yang pernah terjadi di Indonesia.

“Tadi dalam rapat kami sampaikan bahwa dalam waktu dekat kita akan menggelar rekonsiliasi antara korban dari aksi teror yang pernah terjadi di Indonesia. Kita akan pertemukan dengan para mantan pelaku teror yang sudah menyadari akan kesalahan perbuatannya di masa lalu,” kata Kepala BNPT Suhardi Alius, mengutip keterangan resminya, Selasa (6/2/2018).

Lebih lanjut Suhardi menjelaskan bahwa selama ini Indonesia sudah terdepan dalam pendekatan lunak untuk menanggulangi aksi terorisme.

Saat ini, BNPT juga mengurusi masalah korban-korban dari aksi terorisme sejak pasca kejadian hingga pemulihan psikologis korban.

“Korban aksi terorisme ini ada asosiasinya. Lalu untuk mantan pelaku teror yang sadar dan kembali ke NKRI lalu sekarang ikut bersama BNPT, jumlahnya ada sekitar 120 orang. Lalu kita ambil sebagai narasumber dalam rangka berhadapan dengan kelompok-kelompok yang potensial radikal,” ujarnya.

Untuk itu, BNPT akan menginisisasi pertemuan antara pelaku teror yang sudah sadar dengan para korban aksi teror baik korban aksi teror dari bom Bali, bom Kedubes Australia, bom JW Marriot dan korban dari aksi teror lainnya .

"Ini segera kita laksanakan sekitar akhir Februari ini untuk bisa memberikan kedamaian di masyarakat dan juga dunia bahwa Indonesia itu sejuk dan damai,” tanbahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper