Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan perdamaian Indonesia di Lebanon, Prajurit Garuda Satgas (Satuan Tugas) Yonmek TNI Konga XXIII-R/UNIFIL, terus bergiat dan memastikan tetap berada di posisi dengan melaksanakan SOP (Standard Of Operation) yang berlaku di Lebanon.
Berdasarkan beberapa unggahan foto pada akun Instagram Pusat Penerangan TNI, @puspentni, pada Selasa (5/11/2024), terlihat sejumlah anggota pasukan yang tengah berjaga di tengah reruntuhan bangunan di Lebanon. Pasukan TNI juga terlihat melakukan sejumlah kegiatan seperti membersihkan puing-puing bangunan atau membagikan logistik.
Dalam unggahan tersebut, di tengah eskalasi konflik di Lebanon, TNI mengatakan pasukan perdamaian masih tetap melakukan tugasnya sesuai SOP seperti patroli, penjagaan OP, penjagaan TOC, penjagaan maingate dan pendistribusian logistik di AOR Indobatt, Lebanon Selatan.
"Di tengah situasi konflik yang tak kunjung usai, suara ledakan roket, Air Strike, Artileri, Tembakan Tank Markava, Sonic Boom dan juga rentetan senjata mesin selalu terdengar di sekeliling wilayah AOR Indobatt, Tidak menyurutkan semangat para Prajurit Garuda Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-R/UNIFIL dalam melaksanakan aktivitasnya," demikian kutipan dalam unggahan Puspen TNI.
Situasi di Lebanon yang memanas selama sebulan terakhir ini dengan adanya serangan terus-menerus yang menggempur wilayah Lebanon Selatan sehingga mengakibatkan jalur pendistribusian logistik menjadi rusak. Hal ini membuat para prajurit di tengah perjalanan langsung bahu membahu untuk membersihkan jalan supaya logistik bisa mencapai di seluruh jajaran Indobatt.
Sebelumnya, mantan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memastikan Indonesia tidak akan gentar dengan upaya teror tentara Israel melalui serangan terhadap properti dan personel penjaga perdamaian PBB di Lebanon.
Baca Juga
"Serangan merupakan upaya teror Israel kepada pasukan penjaga perdamaian dan masyarakat internasional. Indonesia menegaskan bahwa mereka yang teguh pada prinsip perdamaian tidak akan pernah gentar," katanya.
Sebagai negara kontributor pasukan perdamaian PBB terbesar nomor 5 di dunia dan terbesar di UNIFIL, kata Retno, Indonesia akan selalu mendukung misi perdamaian PBB sesuai mandat Undang-Undang Dasar 1945.