Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk keras serangan Israel ke beberapa wilayah di timur tengah mulai dari Gaza, Lebanon, hingga terakhir terhadap Pasukan Sementara PBB di Lebanon atau United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL)
Hal ini dia sampaikan usai meresmikan Amanah Youth Creative Hub yang digelar di Gedung Pusat Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH), Kabupaten Aceh Besar, Selasa (15/10/2024).
“Indonesia mengutuk keras serangan Israel baik ke Gaza, baik ke Lebanon, dan yang terakhir ke Unifil di Lebanon. Mengutuk keras, ngga boleh itu, yang namanya pasukan perdamaian kok ikut-ikutan diserang, ada yang luka lagi,” pungkas Jokowi.
Sejauh ini, Dewan Keamanan Perserikatan bangsa Bangsa (PBB) pada hari Senin menyatakan keprihatinan yang kuat setelah beberapa posisi penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan diserang di tengah bentrokan antara militer Israel dan militan Hizbullah yang didukung Iran.
Dalam pernyataan yang diadopsi berdasarkan konsensus, dewan beranggotakan 15 orang itu juga mendesak semua pihak yang terlibat, tanpa menyebut salah satunya secara spesifik, untuk menghormati keselamatan dan keamanan personel dan lokasi misi penjaga perdamaian PBB, yang dikenal sebagai UNIFIL.
“Pemelihara perdamaian PBB dan kantor-kantor PBB tidak boleh menjadi sasaran serangan,” kata dewan tersebut, seraya menegaskan kembali dukungannya terhadap UNIFIL dan pentingnya operasi tersebut bagi stabilitas regional.
Baca Juga
Dewan Keamanan juga menyerukan implementasi penuh resolusi 1701, yang diadopsi pada 2006 dengan tujuan menjaga perdamaian di perbatasan antara Lebanon dan Israel. Dewan tersebut mengakui perlunya langkah-langkah praktis lebih lanjut untuk mencapai hasil tersebut, namun tidak memberikan penjelasan spesifik.
Sejak dimulainya operasi darat Israel di Lebanon pada 1 Oktober, posisi UNIFIL telah terkena dampak sebanyak 20 kali, termasuk oleh tembakan langsung dan insiden pada hari Minggu ketika dua tank Israel menerobos gerbang pangkalan UNIFIL, kata PBB.
“Lima penjaga perdamaian terluka dalam insiden ini, termasuk satu penjaga perdamaian yang menderita luka tembak,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan pada hari Senin. Sumber tembakan itu belum dikonfirmasi oleh UNIFIL.
Selama dua minggu terakhir, Israel telah meminta pasukan penjaga perdamaian PBB untuk mundur 5 km (3 mil) dari apa yang disebut Garis Biru – garis yang dipetakan oleh PBB yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel – demi keselamatan mereka sendiri.