Bisnis.com, JAKARTA -- Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan kasus suap jalur kereta di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub).
Namun, pemeriksaan Hasto ternyata dijadwalkan ulang oleh KPK.
Hasto memenuhi panggilan penyidik hari ini, Kamis (15/8/2024), setelah sebelumnya dipanggil pertama kali di kasus tersebut, Jumat (19/7/2024).
Usai menjalani pemeriksaan, Hasto mengaku telah dijadwalkan untuk hadir di KPK besok, Jumat (16/8/2024). Namun, dia menyebut besok ada acara Pidato Kenegaraan oleh Presiden RI di DPR.
Kemudian, dia juga menyebut sudah ada agenda diskusi yang terjadwalkan sejak dua pekan lalu.
"Sehingga hari Senin kemarin saya berkirim surat, untuk memohon agar bisa dijadwalkan pada hari ini. Dimajukan satu hari," kata Hasto kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (15/8/2024).
Baca Juga
Kendati sudah hadir, Hasto mengungkap belum diperiksa KPK dan masuk ke materi penyidikan.
Dia mengatakan bahwa keduanya sepakat untuk penjadwalan ulang pemeriksaan pekan depan, Selasa (20/8/2024).
"Tetapi KPK rupanya sangat sibuk, dan kami memaklumi hal tersebut, sehingga akhirnya tadi disepakati untuk dijadwalkan ulang pada 20 Agustus hari Selasa jam 10 pagi," ucapnya.
Hasto lalu mengatakan dia akan memberikan keterangan yang diperlukan dengan sebaik-baiknya, dengan sejujur-jujurnya.
Adapun, dalam perkara yang sama, lembaga antirasuah telah lebih dulu memeriksa Wakil Sekjen PDIP Yoseph Aryo Adhie Dharmo sebagai saksi, Kamis (18/7/2024).
Seperti halnya Hasto, Adhie tidak dipanggil terkait dengan jabatannya di PDIP.
KPK mengonfirmasi bahwa keduanya dipanggil dalam perkara yang sama, yakni pengembangan kasus suap proyek kalur kereta di DJKA Kemenhub.
Kasus itu berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK April 2023 lalu. Meski demikian, dia enggan memerinci lebih lanjut ihwal apa yang didalami dari keterangan Adhie.
Dia menyebut substansi pemanggilan sudah masuk ke materi penyidikan sehingga tidak bisa diungkap ke publik.
Di sisi lain, Adhie justru memberikan keterangan berbeda saat memberikan keterangan ke wartawan di Yogyakarta, Sabtu (20/7/2024).
Menurut salah satu petinggi DPP PDIP itu, dia memberikan keterangan kepada penyidik soal operasional Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin pada Pilpres 2019 lalu.
Adhie menceritakan saat itu dia diberi tugas sebagai Kepala Sekretariat TKN Jokowi-Maruf Amin.
Adapun, tim pemenangan Jokowi untuk periode kedua pemerintahannya saat itu dipimpin oleh Ketua Erick Thohir dan Sekjen Hasto Kristiyanto.
Dia lalu mengklaim pemanggilannya oleh penyidik KPK di kasus DJKA berkaitan turut menyangkut peran Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
“Pemeriksaan dipanggil terkait adanya foto saya bersama dengan Pak Budi Karya Sumadi,” kata Adhie, dikutip dari siaran pers.