Bisnis.com, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyesuaikan waktu untuk melayangkan pemanggilan ulang terhadap Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.
Hasto sebelumnya dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi dalam dua kasus yang berbeda itu. Politisi itu dipanggil dan memenuhi panggilan penyidik di kasus buronan Harun Masiku, Senin (10/6/2024). Kemudian, dia juga dipanggil di kasus DJKA Kemenhub, Jumat (19/7/2024). Bedanya, dia tidak memenuhi panggilan penyidik di kasus tersebut.
Lembaga antirasuah sebelumnya telah mengemukakan bahwa Hasto akan diperiksa lagi pada kasus tersebut. Apalagi, khusus di kasus Harun Masiku, ponsel dan buku catatan miliknya disita oleh penyidik sebagai barang bukti. Namun, sampai dengan saat ini, KPK belum kembali memanggil Hasto baik di kasus Harun maupun DJKA.
Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto menjelaskan bahwa pemanggilan terhadap Hasto tinggal menunggu kesiapan penyidik. Dia menyebut tim penyidik sudah menyusun rencana kegiatan penyidikan dia dua kasus tersebut.
"Menunggu kesiapan penyidik menyesuaikan rencana penyidikan yang telah dibuat," ungkap Tessa kepada wartawan, Rabu (7/8/2024).
Berdasarkan catatan Bisnis, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata pernah menyampaikan bahwa Hasto telah meminta agar dijadwalkan untuk kembali diperiksa terkait dengan kasus Harun Masiku pada Juli 2024.
Baca Juga
"Saya diberi tahu akan dipanggil lagi. Cuma Pak Hasto sendiri yang akan datang sendiri jadi enggak perlu panggilan kalau enggak salah bulan Juli yang bersangkutan minta dijadwalkan," kata Alex, sapaannya, pada Juni 2024 tak lama setelah pemeriksaan Hasto di KPK.
Namun demikian, sampai dengan awal Agustus, Hasto belum kunjung dipanggil lagi sebagai saksi di kasus Harun Masiku. Mantan anggota DPR itu justru dipanggil ke KPK pada Juli 2024 terkait dengan kasus lain yaitu suap jalur kereta.
Pada Jumat (19/7/2024), sekjen partai terbesar di DPR itu justru dipanggil dalam kapasitasnya sebagai konsultan pada perkara di DJKA Kemenhub. Sehari sebelum Hasto dipanggil, Kamis (18/7/2024), Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhie Dharmo lebih dulu diperiksa penyidik KPK.
Menurut pengakuan Yoseph, dia menjelaskan kepada penyidik KPK ihwal operasional Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin pada Pilpres 2019 lalu. Pada saat itu, dia mengaku diberi tugas sebagai Kepala Sekretariat TKN Jokowi-Maruf, yang dipimpin oleh Ketua Erick Thohir dan Sekretaris Hasto Kristiyanto.
Dia lalu mengklaim pemanggilannya oleh penyidik KPK di kasus DJKA berkaitan turut menyangkut peran Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Pemeriksaan dipanggil terkait adanya foto saya bersama dengan Pak Budi Karya Sumadi," kata Yoseph, dikutip dari siaran pers.