Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Netanyahu Singgung Putusan Mahkamah Internasional di Hadapan Kongres AS

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyinggung putusan Mahkamah Internasional saat berpidato di Kongres Amerika Serikat, Rabu (24/7/2024) waktu setempat.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./Reuters-Ammar Awad
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./Reuters-Ammar Awad

Bisnis.com, JAKARTA — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyinggung putusan Mahkamah Internasional saat berpidato di Kongres Amerika Serikat, Rabu (24/7/2024) waktu setempat.

Dilansir Antara, Netanyahu menilai bahwa putusan Mahkamah Internasional menjadi upaya untuk ‘memborgol tangan Israel’ dan menghalanginya untuk mempertahankan diri. Dia mengeklaim, AS menjadi target berikutnya setelah Israel berhasil dikekang.

"Apabila tangan Israel dikekang, Amerika selanjutnya," kata Netanyahu.

Seperti diketahui, Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) dalam putusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer di kota selatan Rafah.

Di kota itu, terdapat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei. Pasalnya, Mahkamah Internasional menyatakan Israel telah melakukan genosida. 

Pidato Netanyahu di hadapan anggota parlemen di Kongres AS pun menuai banyak kritik. Salah satunya datang dari mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi.

Menurut Pelosi, itu merupakan pidato terburuk yang pernah dilakukan oleh seorang pejabat asing di Kongres AS.

“Presentasi Benjamin Netanyahu di DPR hari ini merupakan presentasi terburuk dari semua pejabat asing yang diundang dan diberi kehormatan untuk berpidato di Kongres Amerika Serikat,” kata Pelosi melalui platform media sosial X pada Rabu (24/7/2024) waktu setempat.

Adapun, Netanyahu menyampaikan pidato kepada anggota parlemen AS atas undangan para pemimpin Kongres.

Namun sejumlah anggota parlemen, termasuk Pelosi, dan sejumlah nama besar Partai Demokrat juga memilih tidak menghadiri pidato tersebut.

Alasannya, kata Pelosi, masih ada keluarga sandera yang ditahan di Jalur Gaza dan sedang mengupayakan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Pelosi mengatakan dia berharap Netanyahu akan menghabiskan waktunya untuk berupaya mencapai gencatan senjata.

Karena mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak awal Oktober 2023.

Sebanyak lebih dari 38.800 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak saat itu telah tewas, sementara lebih dari 89.400 lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Selama lebih dari sembilan bulan sejak serangan, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih, dan obat-obatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper