Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pidato Netanyahu di Kongres AS Panen Kritik, Nancy Pelosi: Terburuk!

Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi menilai pidato Netanyahu adalah terburuk yang pernah dilakukan oleh pejabat asing di Kongres AS.
Mantan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi tiba di Taiwan pada Selasa (2/8/2022)./Bisnis-Nancy Junita @speakerpelosi
Mantan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi tiba di Taiwan pada Selasa (2/8/2022)./Bisnis-Nancy Junita @speakerpelosi

Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Nancy Pelosi buka suara terkait kehadiran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kongres AS, Rabu (24/7/2024) waktu setempat.

Pelosi mengkritik pidato politisi Israel tersebut di hadapan anggota parlemen di Kongres AS. Menurutnya, itu merupakan pidato terburuk yang pernah dilakukan oleh seorang pejabat asing di Kongres AS.

“Presentasi Benjamin Netanyahu di DPR hari ini merupakan presentasi terburuk dari semua pejabat asing yang diundang dan diberi kehormatan untuk berpidato di Kongres Amerika Serikat,” kata Pelosi melalui platform media sosial X pada Rabu (24/7/2024) waktu setempat.

Seperti diketahui, Netanyahu menyampaikan pidato kepada anggota parlemen AS atas undangan para pemimpin Kongres.

Namun sejumlah anggota parlemen, termasuk Pelosi, dan sejumlah nama besar Partai Demokrat juga memilih tidak menghadiri pidato tersebut.

Alasannya, kata Pelosi, masih ada keluarga sandera yang ditahan di Jalur Gaza dan sedang mengupayakan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Pelosi mengatakan dia berharap Netanyahu akan menghabiskan waktunya untuk berupaya mencapai gencatan senjata.

Adapun, pidato Netanyahu itu memicu protes di Washington, di mana penegak hukum mengerahkan semprotan merica dan menahan beberapa demonstran.

Direktur Nasional Koalisi ANSWER, Brian Becker, mengatakan kepada Sputnik bahwa para petugas penegak hukum melakukan serangan, tanpa provokasi, terhadap para pengunjuk rasa.

Netanyahu tiba di Washington pada Senin untuk mengadakan serangkaian pertemuan dengan para pejabat AS, termasuk dengan Presiden Joe Biden dan penantangnya dari Partai Republik Donald Trump, serta untuk berpidato di sesi gabungan Kongres.

Karena mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak awal Oktober 2023.

Sebanyak lebih dari 38.800 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak saat itu telah tewas, sementara lebih dari 89.400 lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Selama lebih dari sembilan bulan sejak serangan, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militer di kota selatan Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper