Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah memerintahkan Dewan Pengawas sekaligus Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menindak tegas pada pegawai yang terbukti bermain judi online.
Ma’ruf mengatakan jika pihak internal KPK tidak menindak tegas, maka Satgas Judi Online yang telah dibentuk Presiden Jokowi akan turun gunung untuk memberikan sanksi berat.
"Jadi baik mereka yang menyelenggarakan maupun mereka yang terlibat, ada aturan-aturan yang harus ditegakkan," tuturnya di sela-sela peresmian Tol Cimanggis-Cibitung Selasa (9/7/2024).
Ma’ruf juga mengungkapkan bahwa Satgas Judi Online tidak akan pandang bulu dalam menindak siapapun yang terbukti bermain judi online.
"Siapapun termasuk pegawai KPK atau juga pejabat, kemudian TNI/Polri, tentu diproses sesuai dengan aturan, bahkan anggota DPR pun dipanggil oleh Majelis Kehormatan," kata Maruf.
Ma’ruf mengklaim upaya pemerintah untuk memberantas judi online semakin efektif setelah Satgas Judi Online itu terbentuk. Dia mengatakan bahwa Satgas Judi Online akan terus mengusut dan menindak para pelaku.
Baca Juga
"Yang pertama itu kan memang sudah ada Satgas ya, yang akan terus mengusut untuk memberikan penindakan-penindakan," ujar Maruf.
Sebelumnya, KPK menerima laporan bahwa 17 orang pegawainya terlibat dalam praktik judi online.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan bahwa laporan itu diterima dari Satgas Pemberantasan Perjudian Daring atau Judi Online. Namun, setelah didalami kembali, 9 dari 17 orang hasil temuan satgas itu sudah tidak lagi bekerja di KPK saat ini.
"Setelah dilihat di data kepegawaian ternyata yang statusnya pegawai KPK hanya delapan orang, yang sembilan itu sudah bukan pegawai KPK, ada juga yang sudah diberhentikan," ujarnya pada konferensi pers, Selasa (9/7/2024).
Alex, sapaanya, memerinci dari sembilan orang yang sudah tak lagi bekerja di KPK itu sudah diberhentikan karena berbagai alasan.
Ada pegawai yang diberhentikan karena nekat mencuri dan menggadaikan emas bukti kasus korupsi di 2021 lalu, serta yang di antaranya terlibat praktik pungutan liar (pungli) di rumah tahanan (rutan) KPK.
Sementara itu, delapan orang sisanya yang masih berstatus pegawai lembaga antirasuah akan ditangani lebih lanjut oleh Inspektorat KPK. Namun, Alex menyebut pihaknya masih mendalami divisi dari masing-masing delapan pegawai KPK itu.
"Pimpinan sudah memerintahkan inspektorat untuk mengklarifikasi pegawai ini yang statusnya masih menjadi pegawai KPK," kata Alex.
Adapun total nilai transaksi judi online dari 17 orang hasil temuan satgas itu mencapai Rp111 juta. Alex menyebut sebagian besar transaksi dilakukan dalam nilai yang kecil atau sekitar Rp100.000 hingga Rp300.000.
"Sebagian besar kebanyakan ya itu tadi Rp100.000, Rp200.000, Rp300.000. Mungkin pas lagi iseng kali ya, menganggur, bengong, main itulah," katanya.