Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Teror di Kejagung, Pernah Dibom hingga Densus Kuntit Jampidsus

Sejumlah aksi "teror" pernah menimpa Kejaksaan Agung (Kejagung) saat menyidik peristiwa maupun kasus yang melibatkan orang besar.
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (27/6/22022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (27/6/22022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah aksi "teror" pernah menimpa Kejaksaan Agung (Kejagung) saat menyidik peristiwa maupun kasus yang melibatkan orang besar.

Belum reda aksi Densus 88 menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus alias Jampidsus,  pada Rabu (5/6/2024) malam petugas keamanan Kejagung menembak jatuh pesawat nirawak yang melintas di kantor Kejagung.

"Belum [teridentifikasi]. Belum ada saya dapat informasi dari teman teman disana. Saya jelaskan bahwa drone yang di Kejaksaan Agung itu paling sering," ujar Kapuspenkum Kejagung RI, Ketut Sumedana.

Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, awalnya terdengar suara benda jatuh di sekitar kantor Kejagung pada pukul 18.44 WIB. Tim pengamanan Kejagung kemudian berkumpul sambil menunggu dua rekannya mengamankan drone tersebut.

Drone itu diamankan di sekitar proyek pembangunan Gedung Bundar Kejaksaan Agung. Terlihat, drone tersebut berukuran kecil, sebesar kepalan tangan orang dewasa. 

"Setelah berhenti lama di Gedung Utama. Dia [drone] melintas di sekitar sini [Gedung Kartika], terus ditembak jatuh," ujar salah satu tim pengamanan Kejagung di lokasi.

Lantas, apa saja teror yang pernah terjadi di Kejagung?

Ledakan Usai Tommy Soeharto Diperiksa

Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, Kejagung juga diduga sempat mendapatkan teror usai pitra Presiden RI Soeharto yaitu Tommy Soeharto diperiksa.

Kronologinya, Tommy diperiksa pukul 13.15 WIB di Gedung Bundar Kejagung pada Selasa (4/7/2000). Dia keluar pemeriksaan sekitar 17.00 WIB. Selang satu jam kemudian atau 18.05 WIB, terjadi ledakan di bagian belakang Gedung Bundar Kejagung RI.

Ledakan bom tersebut telah merusak ruangan ruang toilet dan dapur yang berada di lantai dasar dan di atasnya. Selain itu, dinding hingga kaca jendela di pintu belakang mengalami kerusakan. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kebakaran di Gedung Utama 

Beberapa tahun kemudian, korps Adhyaksa kembali diterpa peristiwa kebakaran yang melahap seluruh ruangan di lantai 5 dan 6 Gedung Utama Kejaksaan Agung. 

Lantai 5 merupakan Gedung Jaksa Agung Muda Pembinaan dan lantai 6 adalah Gedung Kepegawaian yang menyimpan banyak arsip seluruh pegawai Kejagung.

Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran selama dua jam yang dimulai sejak pukul 19.00 WIB-21.00 WIB tersebut di Kejagung. Kasus ini, kemudian ditangani Ferdy Sambo. 

Kala itu, Ferdy masih berpangkat Brigjen dan menjabat Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri. 

Adapun, saat kebakaran ini Kejagung tengah menangani kasus mega korupsi yang merugikan negara mencapai triliunan rupiah, yaitu kasus korupsi Asuransi Jiwasraya dengan kerugian Rp16,8 triliun.

Menurut JA ST Burhanudin menjelaskan gedung yang terbakar malam ini, tidak ada kaitan ini nya dengan perkara apapun di Kejagung. Pasalnya, gedung terbakar tersebut hanya berkaitan dengan SDM atau kepegawaian.

"Tidak ada berkas perkara maupun alat bukti yang terbakar, di sini hanya ada SDM saja," kata Burhanuddin.

Penguntitan Jampidsus dan Aksi Konvoi 

Dugaan aksi teror tersebut diperkuat oleh sejumlah peristiwa yang terjadi belakangan. Misalnya, soal Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah yang dikuntit oleh oknum Densus 88.

Penguntitan itu terjadi di sebuah restoran makanan Prancis di Cipete, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/5/2024). Kala itu, tim pengamanan berhasil menangkap salah satu personel Densus dan kemudian dibawa untuk dilakukan pemeriksaan.

Dalam pemeriksaaan itu, telah ditemukan bahwa oknum Densus 88 Iqbal Mustofa disebut telah melakukan pembuatan profil atau profiling terhadap Febrie. Bahkan, saat penguntitan Iqbal sempat melakukan pengambilan foto terhadap Jampidsus.

Belakangan, Iqbal diduga tidak melancarkan aksinya sendiri. Sebab, dalam penggalan BAP yang diterima Bisnis, terdapat 9 oknum Densus 88 yang diduga terlibat dalam hal ini.

Sehari setelahnya atau Senin (20/5/2024), terdapat konvoi dari satuan kepolisian lengkap dengan pakaian serba hitam yang mengendarai motor trail dan satu kendaraan taktis di sekitar di kompleks Kejagung. 

Rombongan ini sempat berhenti di gerbang masuk Kejagung. Tak lama, rombongan itu bergeser dengan sirine yang menyala dan mengitari Jalan Bulungan ke arah Jalan Panglima Polim kawasan Blok M.

Menurut Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana membenarkan bahwa konvoi tersebut merupakan serangkaian dari peristiwa penguntitan terhadap Jampidsus Febrie.

Selanjutnya, Selasa (21/5/2024), petugas keamanan Kejagung mendapatkan informasi soal drone yang melintas di kompleks Kejagung. Setelahnya, petugas itu juga sempat menyiagakan tim penembak drone di lokasi.

Adapun, usai peristiwa konvoi personel Brimob, nampak juga pengamanan di Kejagung dipertebal. Sebab, sejumlah mobil Polisi Militer (PM) nampak disiagakan di gerbang Kejagung.

Di samping itu, Mabes Polri melalui Kadiv Humas, Irjen Pol Sandi Nugroho menyampaikan bahwa kasus penguntitan maupun konvoi telah selesai. Sebab, kedua pimpinan telah melakukan pertemuan di Istana dan menyampaikan tidak ada masalah baik kepolisian dan kejaksaan.

Sebagai informasi, Kejagung tengah menangani kasus tata niaga timah di wilayah IUP PT Timah Tbk. (TINS) dengan kerugian negara fantastis. Pasalnya, Jampidsus dan BPKP telah menetapkan kasus timah telah merugikan negara sebesar Rp300 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper