Bisnis.com, JAKARTA--Kejaksaan Agung (Kejagung) membenarkan bahwa running text atau LED display yang dipasang di pintu masuknya telah diretas.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, I Ketut Sumedana mengemukakan pihaknya belum mengetahui siapa pelaku yang telah meretas LED Display milik Kejagung.
Menurut Ketut, LED Display bahkan CCTV milik Kejagung sudah sering diretas orang lain, karena perangkat tersebut mudah disusupi.
"Makanya saya bilang ke keamanan untuk dimatikan saja itu. Sudah biasa itu, dulu juga pernah begitu (diretas)," tuturnya di Jakarta, Minggu (26/5/2024).
Ketut meyakini bahwa peretasan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan insiden sebelumnya, di mana Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAMPidsus) Kejagung dibuntuti oleh oknum anggota Brimob Polri berpangkat Bripda Iqbal Mustofa beberapa hari lalu.
"Tidak ada kaitannya itu. Kita tidak merasa diteror kok, tidak ada itu," katanya.
Baca Juga
Dia menegaskan bahwa pihak Kejagung tetap akan bekerja seperti biasanya dan menangani berbagai perkara, sehingga semua penanganan perkara bisa berjalan normal.
"Kalau penegak hukum takut, kan jadi tidak jalan penegakan hukumnya," ujarnya.
Sebelumnya, LED Display yang biasanya ada di pintu masuk Kejagung pada malam hari mendadak diretas. Peretas itu menulis Maaf Aku Hack pada running text LED Display tersebut.
Sebelum kejadian running text diretas, markas Kejagung juga sempat disatroni oleh Densus 88. Sejumlah anggota Densus bahkan diketahui menguntit Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus).