Bisnis.com, JAKARTA - Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah diduga dibuntuti oleh dua orang mencurigakan saat sedang berada di sebuah restoran makanan Prancis di Cipete, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/5) pekan lalu.
Diceritakan, peristiwa tersebut bermula ketika dua orang masuk ke restoran tak lama setelah Febrie tiba.
Pengawal Jampidsus Febrie kemudian mendapatkan informasi bahwa salah satu orang yang membuntuti adalah anggota Densus 88.
Kemudian pada Senin (20/5) malam, konvoi Brimop pun dilakukan di markas Kejaksaan Agung. Rombongan Brimop kemudian bergerak ke sekitar jalan Panglima Polim.
Konvoi Peningkatan Keamanan
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung RI, Ketut Sumedana menjelaskan perkara konvoi pasukan Brimob di kompleks perkantoran Kejagung pada minggu lalu.
Baca Juga
“Kalau peningkatan keamanan kan biasa-biasa saja itu. Kalau kita lagi ada perkara gede, eskalasi pengamanan harus kita tingkatkan. Itu biasa,” katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (24/5/2024).
Lebih lanjut, dia menyebut bahwa pengamanan di Kejagung memang melibatkan beberapa instansi, termasuk Brimob hingga TNI.
Menurut Ketut, peningkatan keamanan yang sama juga biasa dilakukan sebagai antisipasi terhadap potensi kejadian yang mengganggu ketenteraman masyarakat, seperti pada unjuk rasa.
Bukan karena Intimidasi
Dirinya menampik bahwa peningkatan keamanan itu berkaitan dengan situasi Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah yang dikabarkan sempat diikuti anggota kepolisian saat makan malam di kawasan Jakarta Selatan beberapa waktu sebelumnya.
Dia memastikan bahwa tak ada masalah yang terjadi, sehingga aktivitas Febrie berjalan seperti biasanya.
“Enggak ada apa-apa, sekarang jalan seperti biasa. Pengawalan di gedung itu hal yang biasa. Kalau eskalasi penanganan perkaranya banyak, ada demo-demo, pasti kita tingkatkan pengawalan,” tutup Ketut.