Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kondisi Keuangan 5 Kampus Negeri dengan UKT Selangit! Surplus UI Naik, UGM Turun

Kondisi keuangan PTN dengan UKT tinggi mengalami penurunan sejak menjadi badan hukum milik negara.
Kondisi keuangan PTN dengan UKT tinggi mengalami penurunan sejak menjadi badan hukum milik negara./Bloomberg-Adam Glanzman
Kondisi keuangan PTN dengan UKT tinggi mengalami penurunan sejak menjadi badan hukum milik negara./Bloomberg-Adam Glanzman

Bisnis.com, JAKARTA - Belakangan ramai sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) diprotes mahasiswa lantaran kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang sangat tinggi. 

Kenaikan UKT ini dinilai bakal mengancam keberlanjutan studi mahasiswa, terutama bagi yang kurang mampu. Hal ini dapat membatasi akses pendidikan bagi mereka yang tidak bisa membayar, pendidikan tinggi pun terasa semakin elit. 

Beberapa PTN menaikkan UKT di kisaran ratusan ribu sampai puluhan juta per semester. Harga ini tidak sebanding dengan Upah Minimum Regional (UMR) di kota masing-masing PTN sehingga banyak mahasiswa mengeluhkan beratnya membayar UKT. 

Kalangan mahasiswa menilai tidak mengetahui ke mana larinya biaya UKT yang dibayarkan, karena perkembangan fasilitas kampus yang tidak terasa di lingkungan mereka. 

Di tengah kenaikan UKT, sejumlah PTN melaporkan bahwa kondisi keuangan dan besaran anggaran yang harus dikeluarkan tidak berbanding lurus dengan dengan pendapatan setiap tahun.

Terlebih lagi kampus negeri saat ini berbentuk badan hukum milik negara (BHMN), artinya harus dapat menghidupi dirinya sendiri dengan mengandalkan bisnis melalui usaha-usaha kampus. Subsidi dari pemerintah rata-rata sekitar 20% dari total pendapatan. 

Berikut ini kondisi keuangan 5 kampus PTN dengan UKT tertinggi :

1. Universitas Gajah Mada

Berdasarkan catatan Bisnis, Universitas Gajah Mada mematok UKT antara Rp7,6 juta sampai dengan Rp24,7 juta per semester. Adapun, pada program beasiswa, ada kesempatan bagi mahasiswa untuk kuliah gratis alias Rp0. 

Dalam laporan keuangan pada 2023, UGM beserta seluruh entitasnya mengantongi pendapatan sampai Rp2,99 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp2,92 triliun. 

Adapun, pendapatan dari UKT terpantau melonjak dari Rp896,12 miliar pada 2022 menjadi Rp1 triliun pada 2023. 

Namun, beban yang ditanggung UGM pada 2023 meningkat, dari Rp2,63 triliun pada 2022 menjadi Rp2,96 triliun pada 2023. Dengan pengeluaran tertinggi untuk belanja personel Rp1,14 triliun dan barang dan jasa sebesar Rp1,36 triliun. 

Dari laporan keuangan tanpa pembatasan dari APBN tersebut, UGM mencetak penurunan surplus dari 2022 sebesar Rp274,29 miliar menjadi Rp31,88 miliar pada 2023

2. Universitas Indonesia

Universitas Indonesia juga menjadi salah satu jajaran PTN yang mematok UKT cukup tinggi untuk jenjang S1, mulai dari Rp7,5 juta - Rp25,2 juta per semester.

Pada 2023, UI mengantongi pendapatan total mencapai Rp3,32 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp3,01 triliun. Penyumbang pendapatan tertinggi berasal dari biaya operasional sebesar Rp2,56 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp2,25 triliun. 

Namun, di sisi lain bebannya mencapai Rp3,14 triliun dengan penggunaan terbesar untuk operasional sebesar Rp2,76 triliun. Beban pada 2023 itu naik dari tahun sebelumnya Rp2,95 triliun. 

Adapun, surplus atau penghasilan UI secara komprehensif pada 2023 naik menjadi Rp192,66 miliar dari tahun sebelumnya Rp68,55 miliar.

3. Universitas Diponegoro

Universitas Diponegoro mematok UKT melalui 9 golongan untuk jenjang S1, dengan Golongan I mulai dari Rp475.000 sampai dengan Golongan XI sebesar Rp30 juta. 

Pada 2021, berdasarkan laporan keuangannya, Undip mengantongi pendapatan total sebesar Rp1,62 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp1,54 triliun. Pendapatan terbesar disumbang dari layanan pendidikan sebesar Rp1,01 triliun. 

Sementara itu, beban dan pengeluaran yang dilaporkan mencapai Rp1,15 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp1,03 triliun, dengan beban terbesar adalah untuk pegawai sebesar Rp638,36 miliar. 

4. Universitas Airlangga 

Universitas Airlangga mematok UKT untuk mahasiswa yang terbagi dalam 4 golongan. Golongan pertama sebesar Rp500.000 dan golongan IV antara Rp7,5 juta - Rp25 juta. 

Pada 2023, berdasarkan laporan keuangannya, Unair mendapatkan pendapatan dari sumbangan operasional pendidikan mencapai Rp940,15 miliar, naik dari tahun sebelumnya Rp853,38 miliar. 

Sumbangan operasional tersebut menjadi penyumbang total pendapatan terbesar yang mencapai Rp1,80 triliun, atau naik dari tahun sebelumnya Rp1,68 triliun. 

Adapun, Fakultas Hukum menjadi sumber pendapatan terbesar mencapai Rp2,93 miliar pada 2023, yang naik dari tahun sebelumnya Rp2,72 miliar. Unair menyebut, dana tersebut digunakan untuk fasilitas, sumber daya manusia, sumber daya, penelitian, kerja sama internasional, promosi, dan penguatan kelembagaan. 

Sementara itu, beban yang ditanggung Unair pada 2023 mencapai Rp1,79 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp1,67 triliun, dengan beban terbesar adalah untuk manajemen dan pengelolaan sebesar Rp451,70 miliar.

5. Universitas Brawijaya

Universitas Brawijaya (UB) menetapkan UKT untuk mahasiswa berkisar antara Rp500.000 sampai dengan Rp24,5 juta untuk jalur SNBP. Sementara itu, dari seleksi masuk (SELMA), UB mematok UKT mencapai Rp16 juta per semester. 

Berdasarkan laporan keuangan pada 2022, UB melaporkan pendapatan sebesar Rp1,57 triliun, dengan penerimaan dari biaya layanan pendidikan menjadi penyumbang terbesar mencapai Rp1,23 triliun. 

Di sisi lain, beban yang harus dibiayai UB mencapai Rp1,46 triliun, dengan beban terbesar untuk beban pegawai sebesar Rp467,18 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper