Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jawaban Jokowi Soal Masa Depan Karier Politiknya Usai 'Tak Dianggap' PDIP

Jokowi lagi-lagi tak menjawab secara lugas kemana dia akan berlabuh usai dinyatakan bukan bagian dari PDIP.
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melemparkan guyon terkait dengan arah berlabuh dari kendaraan politik yang akan menaunginya kelak

Jokowi sebelumnya dikenal sebagai politikus PDI Perjuangan. Namun sejak pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden alias cawapres hubungan antara sekutu itu berubah menjadi seteru.

Adapun Jokowi belakangan disebut telah memiliki kendaraan baru mulai dari Partai Solidaritas Indonesia alias PSI yang dikomandoi oleh putranya sendiri, Kaesang Pangarep, hingga digosipkan akan mengambil alih Partai Golkar.

Namun demikian, Jokowi sampai detik ini belum secara terbuka ke partai mana ia akan berlabuh. Mantan Wali Kota Solo itu hanya mengungkapkan bahwa akan berakhir di pelabuhan saat menjawab pertanyaan awak media.

"Akan berlabuh di pelabuhan," ujarnya kepada wartawan sambil tertawa usai meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).

Sekadar informasi, pilpres 2024 tampaknya menjadi momentum berakhirnya kisah kebersamaan Presiden Joko Widodo beserta keluarga dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Setelah menjadi kendaraan politik sejak dua periode menjabat Wali Kota Solo, dua tahun sebagai Gubernur DKI Jakarta dan hampir 10 tahun menjadi orang nomor satu di Republik Indonesia, Jokowi tampak berbeda arah dengan partai berlogo banteng itu.

Memang, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi mengenai status hubungan Jokowi dan PDIP. Pihak Istana pada Januari 2024 lalu bahkan membantah renggangnya hubungan Presiden Jokowi dengan ‘partai Marhaen’ itu.

Namun, manuver politis sederet anggota keluarga Jokowi dan kritik terang-terangan PDIP terhadap Kepala Negara hingga dituding sempat ingin merebut jabatan ketua umum tampaknya menjadi sinyal keretakan hubungan itu.

Dengan hubungan yang kian renggang itu, pilihan kendaraan politik Jokowi dan anggota keluarganya di perpolitikan Indonesia pun patut dinanti.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper