Bisnis.com, JAKARTA - Israel telah menunda operasinya di Kota Rafah di Selatan Jalur Gaza setelah serangan Iran terhadap fasilitas militernya. Israel kini fokus pada cara merespons serangan Iran tersebut.
Saluran TV ABC News, mengutip Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Peter Lerner, melaporkan bahwa pihak berwenang Israel akan memerlukan waktu beberapa hari untuk menentukan hal yang harus dilakukan dalam menanggapi serangan Iran terhadap Israel.
Menurutnya, Israel akan memutuskan langkah selanjutnya dalam beberapa hari mendatang. Militernya juga telah mengajukan berbagai pilihan untuk menanggapi serangan Iran.
Melansir TASS, Selasa (16/4/2024), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan bahwa Iran telah meluncurkan drone dari wilayahnya menuju Israel, pada Sabtu malam (13/4/2024).
Iran meluncurkan puluhan drone dan rudal ke arah Israel sebagai tanggapan atas kejahatan berulang dari Tel Aviv, termasuk serangan terhadap kantor konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus yang dianggap dilakukan oleh Israel.
Militer Israel mengatakan lebih dari 100 drone diluncurkan dari Iran, dan sumber keamanan di Irak dan Yordania melaporkan 10 drone terlihat berterbangan di langit, serta para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan militernya telah menembak jatuh beberapa drone tersebut.
Baca Juga
Sirene meraung-raung di Israel dan media lokal melaporkan terdengar bunyi gedebuk dan ledakan dari kejauhan.
Iran menyatakan bahwa fasilitas militer di Israel menjadi sasarannya. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah mencegat 99% dari hampir 300 proyektil yang diluncurkan ke Israel.
Israel tidak melaporkan adanya korban jiwa atau cedera serius dari serangan Iran itu, hanya mengatakan kerusakan kecil terjadi di Pangkalan Udara Nevatim.