Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dalam panggilan telepon dengan timpalannya dari Suriah Faisal Mekdad menegaskan bahwa serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Ibu Kota Suriah, Damaskus, melanggar semua aturan hukum internasional.
Diplomat itu menekankan perlunya komunitas internasional untuk menunjukkan reaksi keras terhadap tindakan kriminal semacam itu.
“Mengecam serangan terhadap gedung konsulat Iran di Damaskus sebagai pelanggaran terhadap semua kewajiban dan konvensi internasional," katanya, di saluran Telegram Kementerian Luar Negeri Iran, dilansir TASS, Selasa (2/4/2024).
Kementerian itu juga menyatakan bahwa Mekdad, juga menegaskan, mengecam keras tindakan kriminal rezim Israel tersebut.
Duta Besar Iran untuk Suriah, Hossein Akbari mengatakan bahwa serangan Israel itu menewaskan 5 hingga 7 orang. Dia membenarkan bahwa pekerja diplomatik dan penasihat militer mungkin termasuk di antara korban tewas.
"Akibat serangan rezim Zionis [tersirat Israel], 5 hingga 7 orang menjadi martir. Nanti, kami akan mengumumkan nama dan jumlah korban tewas," kata saluran TV pemerintah Iran IRIB mengutip pernyataan Dubes Iran.
Baca Juga
Menurut saluran TV pemerintah Iran, Press TV, Mohammad Reza Zahedi, seorang Brigadir Jenderal Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC, unit elit Angkatan Bersenjata), serta wakilnya tewas dalam serangan udara Israel di Konsulat Iran di Ibu Kota Suriah.
Perlu diketahui, Zahedi termasuk dalam daftar orang-orang yang dikenakan sanksi oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) sehubungan dengan program nuklir Teheran, pada 2007.
Dia menjadi panglima angkatan darat IRGC pada 2006-2008, dan dia memimpin unit Pasukan Quds IRGC di Lebanon dan Suriah, pada 2008-2016.
Seperti diketahui sebelumnya, agen Suriah SANA mengatakan bahwa pesawat tempur Israel menyerang sebuah rumah di Damaskus. Menurut saluran TV Iran SNN, gedung konsulat dan kediaman Duta Besar Iran telah dihantam roket.