Bisnis.com, JAKARTA - Pesawat-pesawat tempur yang diduga milik Israel mengebom kedutaan Iran di Suriah pada Senin (1/4/2024). Serangan ini menewaskan tujuh orang penasihat militernya, termasuk tiga orang komandan senior.
Melansir Reuters, Selasa (2/4/2024), Duta Besar Iran untuk Suriah mengatakan bahwa serangan tersebut menghantam sebuah gedung konsulat di kompleks kedutaan dan kediamannya berada di dua lantai teratas.
Korps Garda Revolusi Islam Iran mengatakan bahwa tujuh penasihat militer Iran tewas dalam serangan tersebut, termasuk Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior di Pasukan Quds, yang merupakan pasukan elit spionase asing dan paramiliter.
"Kami mengutuk keras serangan teroris yang kejam ini yang menargetkan gedung konsulat Iran di Damaskus dan menewaskan sejumlah orang tak berdosa," kata Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad yang berada lokasi.
Israel telah lama menargetkan instalasi militer Iran di Suriah dan proksi-proksi mereka, tetapi serangan ini adalah yang pertama kalinya Israel menyerang kompleks kedutaan besar itu sendiri.
Israel telah meningkatkan serangan-serangan tersebut secara paralel dengan kampanye perangmelawan Hamas yang didukung Iran, yang menyulut agresi militer ke Gaza usai serangan 7 Oktober terhadap Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 253 orang.
Baca Juga
Lebih dari 32.000 warga Palestina telah terbunuh dalam serangan Israel di Gaza, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Militer Israel telah meningkatkan serangan udara di Suriah terhadap Korps Garda Revolusi Islam Iran dan kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon yang didukung Iran. Keduanya mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Israel biasanya tidak membahas serangan-serangan yang dilakukan oleh pasukannya di Suriah. Ketika ditanya mengenai serangan tersebut, seorang juru bicara militer Israel mengatakan: "Kami tidak mengomentari laporan-laporan di media asing".
The New York Times mengutip empat pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengakui bahwa Israel telah melakukan serangan tersebut.
Misi Iran di PBB menggambarkan serangan tersebut sebagai pelanggaran nyata terhadap Piagam PBB, hukum internasional, dan prinsip dasar yang tidak dapat diganggu gugat dari tempat diplomatik dan konsuler.
Sebelumnya, duta besar Iran untuk Suriah Hossein Akbari mengatakan kepada TV pemerintah Iran bahwa lima sampai tujuh orang, termasuk para diplomat, terbunuh.
Akbari sendiri selamat dari serangan tersebut dan menyatakan bahwa Teheran akan memberikan respons balasan yang keras.
Media pemerintah Iran mengatakan bahwa Teheran meyakini bahwa Zahedi adalah target dari serangan tersebut. Wakilnya dan seorang komandan senior lainnya juga terbunuh bersama empat orang lainnya.
Televisi Al Alam berbahasa Arab milik Iran mengatakan bahwa Zahedi adalah seorang penasihat militer di Suriah yang menjabat sebagai kepala Pasukan Quds di Libanon dan Suriah hingga tahun 2016.