Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tata Cara Melakukan Puasa Ayyamul Bidh, 23 - 25 Februari 2024

Niat puasa ayyamul bidh wajib dilakukan jika hendak ingin melaksanakan puasa.
Hal yang dilarang untuk mengganti puasa Ramadan/Freepik
Hal yang dilarang untuk mengganti puasa Ramadan/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Puasa ayyamul bidh yaitu puasa yang dilaksanakan pada bulan Hijriah yakni pada tanggal 13,14, dan 15. Puasa ayyamul bidh hukumnya sunnah, puasa yang dilaksanakan umat islam ini memiliki keutamaan.

Dilansir dari nu.or.id, Kamis (22/2/2024), keutamaan jika melaksanakan puasa ayyamul bidh yaitu seperti melaksanakan puasa sepanjang tahun, Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari."

Mari simak tata cara melakukan puasa ayyamul bidh:

1. Membaca niat puasa ayyamul bidh

Segala sesuatu harus yang dilakukan harus didahului dengan niat, sama hal nya dengan puasa Ramadan yang didahului dengan niat puasa.

Niat puasa ayyamul bidh wajib dilakukan jika hendak ingin melaksanakan puasa, jika seseorang yang ingin melaksanakan puasa tetapi tidak membaca niat maka puasa yang dilakukan tidak sah. Niat puasa dapat dibaca sebelum azan subuh berkumandang.

Setiap puasa yang dilakukan umat Islam mulai dari puasa Ramadan, puasa nazar, puasa senin-kamis, puasa daud dan puasa lainnya mempunyai niat puasa yang berbeda. Berikut niat puasa ayyamul bidh:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

“Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta'âlâ”

2. Melaksanakan sahur

Sahur adalah kegiatan makan yang dilaksanakan sebelum masuk adzan subuh, hukum sahur memang sunnah. Akan tetapi, melaksanakan sahur dianjurkan oleh baginda Rasulullah SAW karena memiliki keutamaan. Rasulullah SAW pernah bersabda,

السَّحُورُ أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلا تَدَعُوْهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِيْنَ

Artinya: "Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walau hanya meminum seteguk air, karena Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR Ahmad).

Berikut cara melaksanakan sahur:

1. Sahur dianjurkan untuk dilakukan sebelum waktu imsak

2. Bagi seseorang yang sulit untuk bangun antara jam 2 sampai 4 pagi, dianjurkan untuk melakukan makan sahur sebelum tidur. Akan tetapi, jika sahur dilakukan sebelum jam 24.00 tidak akan mendapatkan pahala sunah.

3. Jika sudah masuk waktu imsak, maka harus berhenti untuk makan dan minum


Hal-hal yang harus diperhatikan saat sahur

1. Tetap sahur walaupun sudah kenyang

2. Makan jangan terlalu kenyang

3. Pastikan sudah membaca niat berpuasa

3. Melaksanakan puasa 

Setelah membaca doa dan melaksanakan sahur, tahap selanjutnya yakni melaksanakan puasa. Puasa dilaksanakan dengan cara menahan rasa lapar dan tidak makan serta minum mulai dari terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari.

Puasa bukan hanya menahan rasa lapar, saat puasa juga Anda menahan hawa nafsu. Menghindari kegiatan yang tidak boleh dilakukan, memperbanyak amal ibadah seperti melaksanakan sholat sunnah, membaca Al-Qur’an, dzikir dan amal sholeh lainnya yang dapat menambah pahala puasa.

4. Berbuka

Berbuka puasa wajib dilakukan dan disegerakan saat matahari terbenam, Rasulullah SAW pernah berkata:

بَكِّرُوْا بِالإفْطَارِ وَأَخِّرُوْا السَّحُوْرَ   

 “Segerakanlah berbuka dan akhirkanlah sahur.” (HR Ibnu ‘Addi). 

Cara berbuka puasa:

1. Membaca basmalah terlebih dahulu sebelum berbuka

2. Memakan buah kurma atau minum air

Berbuka puasa dengan yang manis seperti kurma dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda:

|إذا أفطر أحدكم فليفطر على تمر، فإن لم يجد فليفطر على ماء فإنه طهور

Artinya, “Apabila kamu ingin berbuka, berbukalah dengan kurma. Jika tidak ada, minumlah air putih karena ia suci,” (HR At-Tirmidzi).

3. Membaca niat doa buka puasa

Berikut bacaan doa berbuka puasa:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah

Artinya: "Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper