Bisnis.com, JAKARTA - Jelang bulan ramadan pada Maret 2024 mendatang, umat islam diwajibkan untuk mengganti puasa atau membayar utang-utang puasanya terdahulu. Puasa ini dinamakan puasa qadha.
Puasa Qadha adalah puasa yang dilakukan untuk mengganti puasa yang tidak dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya, seperti puasa Ramadhan yang tidak dilakukan karena alasan tertentu
Puasa Qadha merupakan puasa yang dilakukan oleh seorang muslim yang sempat tidak menjalani ibadah puasa saat Bulan Ramadan karena uzur.
Sebagai contoh uzur seperti sakit, sedang dalam perjalanan jauh, ibu hamil atau menyusui, wanita haid atau nifas, orang yang hilang kewarasan, dan orang tua lanjut usia yang sudah lemah fisiknya, boleh tidak melaksanakan Puasa Ramadan.
Kondisi ini disebut mukallaf menurut syariat Islam.
Niat Puasa Qadha Ramadhan
Mereka yang mengqadha puasa Ramadan juga wajib memasang niat puasa qadhanya di malam hari, setidaknya menurut Mazhab Syafi’i.
Baca Juga
Adapun berikut ini adalah lafal niat qadha puasa Ramadhan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Mengubah niat puasa sunnah menjadi puasa qadha hukumnya tidak boleh dan tidak sah, karena puasa qadha dihitung sebagai puasa wajib dan niat puasa wajib harus dilakukan di waktu malam sebelum waktu fajar tiba.
Syaikh Al-Bujairimi dalam kitab Hasyiah Al-Iqna’ mengatakan,
“Disyaratkan berniat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadis Nabi; Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.”
Jika sebaliknya yaitu mengubah niat puasa qadha menjadi puasa sunnah hukumnya boleh. Menurut para ulama, mengubah niat puasa wajib, selain puasa bulan Ramadhan, hukumnya boleh.
Tata Cara Puasa Qadha
Seorang muslim harus melaksanakan Puasa Qadha sejumlah hari Puasa Ramadan yang ditinggalkan. Semisal seorang muslim tidak berpuasa saat Bulan Ramadan selama tujuh hari, maka wajib membayar dengan Puasa Qadha sebanyak tujuh hari pula. Waktu Puasa Qadha yang paling baik adalah secepat mungkin setelah usai bulan Ramadan, dan sebelum Bulan Ramadan tahun berikutnya datang.
Puasa Qadha dapat dilakukan pada hari apa saja, termasuk hari Jumat. Namun, pada saat hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, maka Puasa Qadha tidak boleh dilakukan. Hari-hari tersebut adalah saat Idulfitri, Idul Adha, dan hari-hari tasyrik saat tanggal 11-13 Zulhijah.
Dilansir dari Gramedia, ketika melakukan puasa qadha, maka dianjurkan untuk melakukan puasa secara berurutan, apabila puasa yang ditinggalkan saat Ramadhan juga berurutan. Meskipun diperbolehkan untuk membayar hutang puasa dengan selang-seling.
Melakukan puasa qadha, sebanyak puasa Ramadhan yang telah ditinggalkan.
Artinya apabila meninggalkan puasa Ramadhan sebanyak 7 kali, maka puasa qadha pun harus dilakukan sebanyak 7 kali.
Mengucapkan niat untuk melaksanakan puasa qadha dengan ikhlas serta benar di dalam hati, pada malam hari sebelum melaksanakan puasa qadha di keesokan harinya atau sebelum sahur.
Ada baiknya ketika menjalankan puasa qadha, untuk mengisi waktu kosong dengan cara yang baik seperti ibadah. Membaca doa berbuka puasa qadha yang benar.
Berikut tata cara puasa qadha:
- Niat: Sama seperti puasa yang lain, puasa Qadha juga harus dimulai dengan niat yang tulus di hati untuk mengganti puasa yang tertinggal.
- Menjaga Niyyah: Penting untuk memastikan bahwa niat untuk puasa Qadha tetap kuat dan tidak terganggu selama hari berpuasa.
- Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa: Seperti halnya puasa wajib lainnya, selama hari puasa Qadha, seseorang harus menahan diri dari makan, minum, hubungan suami istri, dan segala yang dapat membatalkan puasa.
- Melakukan ibadah-ibadah lainnya: Selain menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, disarankan juga untuk memperbanyak ibadah lain seperti shalat, membaca Al-Quran, berzikir, dan bersedekah.
- Memperhatikan kesehatan: Penting untuk memperhatikan kondisi kesehatan saat menjalankan puasa Qadha. Jika seseorang sakit atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, dia dapat memutuskan untuk menunda puasa hingga kondisinya memungkinkan.
- Berpikir positif: Selama menjalankan puasa Qadha, penting untuk mempertahankan sikap positif dan bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk mengganti puasa yang tertinggal.
- Mengakhiri puasa dengan salat: Saat berbuka puasa, disarankan untuk memulainya dengan shalat Maghrib dan mengakhiri dengan shalat Isya.
- Memperbaiki amal dan ketaatan: Puasa Qadha juga menjadi kesempatan untuk memperbaiki diri, meningkatkan amal ibadah, dan meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.
Bacaan Doa Berbuka Puasa
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa‘alaa rizqika afthortu birohmatika yaa rhamar roohimin.
Artinya: Ya Allah, karena Mu aku berpuasa dan dengan Mu aku beriman, hanya kepada Mu lah aku beriman dan dengan rezeki Mu, maka aku berbuka puasa, dengan rahmat dari Mu ya Allah Tuhan yang Maha Pengasih.
Demikianlah bacaan niat puasa qadha lengkap dengan tata cara pelaksanaan mengganti puasa sebelumnya.