Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan Dicabut, Butet Kertaradjasa: Terima Kasih, Meringankan

Butet Kertaradjasa buka suara soal pencabutan laporan tentang pantunnya oleh Projo.
Butet Kartaredjasa/Jibiphoto
Butet Kartaredjasa/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA - Laporan terhadap seniman Butet Kertaradjasa yang dilakukan oleh relawan Jokowi resmi dihentikan penyidik Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dalam laporan tersebut, seniman monolog asal Bantul tersebut dinilai melontarkan ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo saat melakukan orasi di kampanye Ganjar-Mahfud di Kulonprogo pada Minggu (28/1).

Dengan tidak dilanjutkannya proses hukum dirinya di Polda DIY, Butet mengucapkan rasa terima kasih.

“Dengan dicabutnya laporan ke polisi atas pembacaan pantun saya, terima kasih. Karena itu akan meringankan beban kepolisian Jogja,” kata Butet dalam keteranganya dikutip, Rabu (7/2/2024).

Butet menilai bahwa kepolisian Jogja sangat ramah dan dekat dengan seniman yang berada di Jogja. Sehingga dengan dicabutnya laporan ini membuat Butet merasa lega.

Meski laporan untuk dirinya dicabut, Butet menyampaikan pesan kepada relawan Jokowi agar segera mencabut laporan terhadal kawan kawan lainnya yang masih dilaporkan.

“Jadi mudah mudahan para relawan pak Jokowi segera insaf dan sadar untuk mencabut laporan laporan yang sudah diproses seperti Aiman dan Palti Hutabarat,” ujarnya

Dengan begitu, Butet menilai situasi akan jadi lebih kondusif, sehingga rakyat yang mencintai demokrasi dan konstitusi bisa menjaga Indonesia secara damai.

Diketahui, Butet Kertaradjasa dilaporkan ke Polda DIY oleh relawan Jokowi pada Selasa (30/1/2024).

Budayawan dari Bantul tersebut dinilai melontarkan ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo saat melakukan orasi di kampanye Ganjar-Mahfud di Kulonprogo pada Minggu (28/1).

Ketua Pro Jokowi (Projo) DIY Aris Widiyartanto, menjelaskan pelaporan ini dilakukan oleh beberapa unsur relawan Jokowi di DIY, di antaranya Projo DIY, Sedulur Jokowi dan Jokowi Arus Bawah. Pelaporan juga dikawal langsung oleh Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran DIY.

“Dari video-video yang beredar, Mas Butet terbukti melakukan upaya penghinaan terhadap Bapak Jokowi,” katanya, dikutip dari Harian Jogja.

Butet memang melontarkan kalimat kasar karena mengucapkan "asu" dan "wedus". Sayangnya kalimat tersebut dibarengi dengan sejumlah keadaan yang mengarah ke Presiden Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper