Bisnis.com, JAKARTA - Civitas academica dan Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi se-Indonesia mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar berlaku jujur dan adil dalam Pemilu 2024.
Ketua STF Driyarkara, Simon P Lili Tjahjadi menyampaikan pesta demokrasi rakyat atau Pemilu seharusnya menjunjung tinggi sikap jujur dan adil sejak era reformasi pada 1998.
"Kepada Segenap Pemangku Jabatan Negara dan Pemerintahan, khususnya kepada Presiden kami mengingatkan bahwa bersikap jujur dan adil adalah cara berpikir dan laku dalam bernegara. Kekuasaan yang dijalankan secara lancung akan merusak etika, kemudian hukum," ujarnya dalam pernyataan sikap, Senin (5/2/2024).
Terlebih, dia menekankan sejak putusan MK nomor 90/PUU-XXI/2023 yang membuat Gibran Rakabuming Raka melenggang menjadi cawapres Prabowo Subianto. Dia menilai, Jokowi telah jauh dari sikap netralitas.
"Anda makin menjauh dari harapan yang diamanatkan oleh pemilih Anda, terutama menyangkut netralitas sikap negara dan kontinuitas perjuangan Reformasi melawan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dalam pelbagai bentuknya," tambah Simon.
Dengan demikian, Simon beserta Civitas academica dan Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi se-Indonesia menyatakan sikap kepada pemangku jabatan negara dan aparat pemerintahan melalui tiga poin, di antaranya:
Pertama, ingatlah kembali sumpah jabatan Anda untuk berbakti kepada Nusa dan Bangsa serta memenuhi kewajiban Anda seadil-adilnya. Kami meminta Anda berkompas pada hati nurani dan berpegang secara konsekuen pada Pancasila, dasar filsafat dan fundamen moral kita.
Kedua, kembalikan keluhuran eksistensi Indonesia dengan menghormati nilai-nilai politik yang diwariskan para Pendiri Bangsa Kita, bukan malah merusaknya lewat berbagai pelanggaran konstitusional dan akal-akalan undang-undang yang menabrak etika berbangsa dan bernegara.
Hentikan penyalahgunaan sumber daya negara untuk kepentingan pelanggengan kekuasaan. Selain kepada hukum dan prinsip demokrasi, Anda bertanggung jawab kepada Tuhan.
Ketiga, kepada segenap warga Indonesia kami menyerukan agar memanfaatkan hak pilih Anda pada Pemilu 2024 secara bijak, dengan antara lain mencermati rekam jejak para calon presiden dan partai pendukungnya, dalam kesetiaan mereka pada penegakan HAM dan komitmen menghapus praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang telah merusak NKRI yang kita cintai bersama.
Mari berdoa, berjuang dan bersaksi bagi Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia dan adil.