Bisnis.com, JAKARTA – Istana Kepresidenan memastikan bahwa pemerintah sangat menghargai keputusan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk mengundurkan diri dari kabinet Indonesia Maju.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan bahwa sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah menyampaikan dukungannya melalui konferensi pers di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu (24/1/2024).
“Itu adalah hak dan pilihan politik dari Pak Mahfud pribadi. Jadi Presiden sangat menghargai keinginan itu,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg), Rabu (31/1/2024).
Lebih lanjut, Ari pun memastikan bahwa Istana juga akan membantu memfasilitasi pertemuan Mahfud dan Jokowi terkait pengunduran dirinya.
Dia melanjutkan pertemuan tersebut akan dijadwalkan setelah kedua tokoh Negara tersebut sama-sama berada di Jakarta. Mengingat Jokowi saat ini tengah melakukan kunjungan kerja (kunker) di Klaten, sedangkan Mahfud MD sedang berkampanye di luar pulau Jawa.
Bahkan, Ari tak menutup kemungkinan bahwa pertemuan antara keduanya akan dilakukan pada Kamis (1/2/2024) malam setelah Kepala Negara tiba di Jakarta.
Baca Juga
“Tentu juga menyesuaikan dengan waktu bersama ya Pak Mahfud agenda dengan kampanye, Presiden kembalinya baru besok malam,” ucapnya.
Di sisi lain, mengingat masa jabatan pemerintah Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin akan usai pada Oktober 2024 mendatang, Ari mengaku belum dapat memastikan akan adanya Menko Polhukam baru atau sekadar pejabat Ad Interim.
Ari melanjutkan bahwa penunjukkan menteri pun merupakan hak prerogatif Presiden. Sehingga, dia belum dapat memberikan keterangan ketika ditanyakan mengenai apakah calonnya berasal dari partai politik (parpol) atau jalur profesional.
“Kita tunggu arahan presiden saja. Ya pak menko saja belum menyampaikan suratnya, kita sudah berpikir soal pengganti. Kita hormati dari apa yang menjadi langkah pak menkopolhukam, beliau sangat luar biasa bisa mengikuti tata krama yang sebenarnya sangat bagus sekali. Jadi tidak begitu saja dengan surat, tetapi beliau ingin menyampaikan langsung kepada presiden,” pungkas Ari.